Rabu, Maret 28, 2012

Warna dalam Fotografi

Warna dalam fotografi
Secara prinsip, warna merupakan salah satu elemen penting dalam fotografi. Warna sangat merespon mata dan menstimulus rasa. Warna membuat rangsangan emosi, karena itu setiap personal memiliki rasa terhadap warna yang berbeda. Pilihan warna memberi pengaruh langsung terhadap persepsi yang melihat. Warna juga menjadi simbol dan perlambang dari sesuatu maupun mengetengahkan identifikasi terhadap sesuatu. Warna sangat eye catching dalam sajian menarik apalagi berkorespondensi dengan elemen bentuk. Foto-foto piktorial lebih cenderung menekankan warna dalam tampilannya. Deskripsi warna dalam fotografi, terkategorisasikan dalam tiga macam penjelasan. Ketiganya terdefinisi sebagai (1) warna dari spektrum cahaya (fisik), (2) warna kimiawi dan (3) warna yang memberi pengaruh psikis.

Warna cahaya
Warna cahaya merupakan warna dari gelombang elektromagnetik yang berasal dari sumber cahaya. Warna sebagai bagian dari spektrum cahaya (warna terbentuk dari spektrum cahaya) yang merujuk pada cahaya yang terdefraksi dalam berbagai warna. Teori spektrum warna yang digagas Isaac Newton menjelaskan bahwa cahaya terdiri bermacam gelombang. Masing-masing gelombang memancarkan warna cahaya yang berbeda. Hanya sebagian kecil saja berbagai cahaya spektrum yang ada di alam ini yang bisa ditangkap oleh medium mata. Antara mata sebagai medium tentu berbeda dengan medium kamera ketika menangkap spektrum cahaya. Kadang justru antara mata dan medium lain memberi hasil yang berbeda.

Cahaya merupakan sinar foton (partikel tanpa berat) yang bergerak . Foton adalah energi terkecil yang dipancarkan sumber cahaya. Kecepatan bergeraknya cahaya adalah 300.000 km/detik. Cahaya bergerak seperti gelombang sehingga dapat diukur panjang gelombangnya.

Spektrum cahaya yang tampak oleh mata adalah berkisar 400 nm - 700 nm. Jika frekuensinya lebih rendah maka termasuk infra merah yang tak tertangkap oleh mata dan frekuensi lebih tinggi dihasilkan ultraviolet yang juga tak nampak oleh mata. Maka hasil foto infra red sebesarnya bukan warna infra red sebenarnya, tetapu hanya gambaran efek yang ditimbulkan sinar infra red.
Warna-warna dengan panjang gelombang pendek (frekuensi tinggi) adalah warna merah, jingga, kuning. Lebih cenderung warm color. Sedangkan warna dengan panjang gelombang pendek (frekuensi rendah) adalah warna biru, lebih mirip cool color.

Dari sejumlah warna dalam spektrum yang nampak, terdapat warna triple sebagai warna dasar. Disebut warna dasar karena warna inilah yang membentuk warna-warna lain dalam kombinasinya. Warna triple terdiri dari Red, Green, Blue atau dikenal dengan warna RGB. Hasil kamera foto digital yang kita gunakan merupakan perpaduan filter RGB. Filter ini ditempatkan dipermukaan sensor untuk menghasilkan foto berwarna seperti realitas yang terlihat. Warna-warna RGB dalam susunan mosaik di atas photosite tersebut menjadikan foto digital berwarna. Warna merah, hijau dan biru yang dihasilkan oleh spektrum cahaya dinamakan warna addictive. Penggabungan warna addictive menghasilkan warna putih yang dianggap sebagai penambahan (add) yang berkebalikkan dengan warna substractive.

Warna kimiawi atau pigmen
Berbeda dengan warna yang dihasilkan spektrum cahaya. Warna kimiawi adalah warna yang sudah ada pada benda. Warna materi adalah warna pigmen yang dimiliki sebuah benda dan memberi ciri warna. Pigmentasi pada benda tidak menghasilkan cahaya melainkan bergantung sumber cahaya sekitarnya untuk terlihat mata. Klasifikasi warna pigmen menurut teori Prang digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu: (1) warna primer, (2) warna sekunder, (3) warna tersier.

Warna primer merupakan warna dasar yang menghasilkan turunan warna dari hasil kombinasinya. Warna dasar ini, terdiri dari warna Merah (Red), Kuning (Yellow) dan Biru (Blue). Hal ini berbeda dengan warna addictive Merah, Hijau, Biru. Dalam teori ini, warna turunan dari hasil pencampuran warna primer disebut warna sekunder. Warna sekunder merupakan campuran dua warna primer, sebagai contoh: Warna merah dengan kuning menghasilkan warna orange atau jingga. Warna kuning dengan biru menghasilkan warna hijau. Sedangkan pencampuran warna biru dengan merah menghasilkan warna ungu. Sementara warna trisier merupakan gabungan warna sekunder dengan dengan warna primer.

Warna Psikis
Setiap warna memberikan kesan. Keagungan, mewah, kesejukan, kesedihan, maupan kegembiraan adalah deskripsi terbatas terhadap kesan yang ditampilkan oleh warna. Warna juga memberi gambaran suasana yang berhubungan dengan rasa. Warna menjadi simbol yang digunakan menginterpretasikan makna. Dalam fotografi, warna menjadi elemen penting. Warna adalah rangsangan visual yang dilakukan oleh mata dan otak dari interaksi objek dan sumber cahaya. Selain berfungsi memisahkan dan membedakan elemen dalam foto, warna juga memberi keindahan, menarik perhatian, serta berperan penting dalam penyampaian pesan. Disitulah warna membentuk komunikasi psikis.

Pengaruh warna cahaya terhadap warna pigmen
Warna cahaya yang menyinari akan memberi pengaruh terhadap hasil warna benda. Ketika warna benda disinari cahaya maka akan menghasilkan berbeda dengan warna pigmen benda awalnya. Warna pigmen melekat pada bahan, sedangkan warna subtraktif berasal dari cahaya. Ketika sumber cahaya dengan temperatur warna sekitar 3200 K dihasilkan dari lentera, petromak, obor, lampu pijar menimpah warna pigmen, maka hasil warna pigmen menjadi warna kombinasi yang tidak lagi natural dalam tonenya.

Warna addictive
Ada dua macam sifat warna, yaitu additive dan subtractive. Warna additive berasal dari cahaya spectrum. Warna additive terdiri dari merah (Red), hijau (Green), biru (Blue) yang disingkat RGB.

Warna substractive
Warna Dasar yang digunakan pada hasil cetak secara kimiawi adalah Cyan, Magenta, Yellow (Kuning). Disebutkan warna Magenta adalah warna merah yang paling murni. Begitu juga warna Cyan yang digambarkan sebagai warna biru Ben Hur. Sedangkan Warna Kuning adalah warna kuning Lemon. Penambahan warna hitam dilakukan pada pencetakan karena penggabungan warna substractive tidak benar-benar menghasilkan warna hitam tetapi warna kecoklatan.

Yang selalu menjadi persoalaan ketidaksamaan warna hasil pemotretan yang terlihat dilayar monitor dengan hasil cetak disebabkan teori sistem warna berbeda. Sehingga, warna RGB yang dihasillkan kamera digital dikomparasikan dengan warna CMYK yang dihasilkan tinta cetak diperlukan kalibrasi untuk menyamakannya. Meskipun hakekatnya masih ada selisih penyimpangan warna.

Macam warna
Macam warna warm color dan cool color, diantara dua macam warna tersebut ada warna netral. Warna dingin (cool color) merupakan warna yang memberi kesan kesejukan, kedamaian maupun ketenangan. Warna-warna tersebut, misalnya biru, hijau dan ungu. Warna biru sebagai warna langit siang hari ketika cerah. Sedangkan hijau lebih identik dengan warna hijau daun. Warna hangat (warm color) berhubungan dengan matahari yang bersinar di waktu pagi. Warna-warna yang muncul diantaranya merah, magenta, orange dan kuning yang memberi kesan kehangatan. Sedangkan neutral color terdiri dari warna putih, hitam, abu-abu. Selain itu banyak juga yang memasukkan coklat, silver dan gading kedalam warna netral.

Karakteristik warna
Warna memberi kesan psikis terhadap seseorang. Penidentifikasian warna membangun rasa dalam perlambangnya. Setiap warna memberi ciri khas yang berbeda-beda. Individu atau kelompok memilih maupun mempergunakan warna sesuai dengan seleranya. Setiap warna mempunyai karakter yang berbeda. Bermacam warna memberi makna yang berbeda pula. Seperti: (1) Warna merah punya sifat semangat membara. Karena faktor warna merah yang mengadopsi warna darah dalam tubuh, matahari pagi dan api. Warna merah memberi kesan kehangatan berlawanan dengan warna biru yang dingin. Warna merah merupakan tanda bahaya, peringatan, dan berhenti dalam traffic light. Yang melambangkan keberanian, semangat, perjuangan, kekuatan maupun kegairahan. Warna ini sangat cepat merespon mata.

(2) Warna pink melambangkan cinta dan esentrik, sementara romantisme salah satu kesan warna ini. (3) Warna orange merupakan kombinasi antara warna merah dan kuning melambangkan keceriaan, kehangatan persahabatan maupun optimisme. Warna ini mempunyai daya tarik karena cepat merangsang pandangan mata. (4) Warna kuning merupakan perlambang kegembiraan, memberi kesan terang, cerah, bersinar, ketegasan. Warna ini juga menstimulus pandangan mata sebagaimana warna jingga. Mengapa warna merah, jingga dan kuning lebih cepat ditangkap mata? Warna-warna tersebut termasuk warna yang menarik perhatian mata dibanding warna yang lain. Mata lebih peka terhadap warna-warna hangat.
Meskipun senang atau tidaknya terhadap warna tersebut sangat tergantung dengan selera.(5) Warna hijau merupakan warna alam dedaunan yang melambangkan kesegaran, relaksasi, harmoni, kealamian, kesejukan dan bersifat menenangkan. (6) Warna ungu merupakan warna kebangsawanan, aristokrat, kekuasaan, keanggunan, keindahan maupun kelembutan. Merupakan hasil perpaduan warna merah dan biru.

(7) Warna abu-abu memberi kesan ketenangan, keteduhan maupun elegan. Mudah dikombinasikan dengan berbagai warna. Tidak menunjukan kecenderungan dari kekontrasan warna. (8) Warna putih merupakan warna polos, formal dan bersih. Melambangkan kesucian, murni, ringan dan kelembutan. (9) Warna biru memberi kesan kesejukan, dingin, damai maupun memberi ketenangan pikiran. Warna ini juga memberi kesan luas pada ruang. (10) Warna hitam menggabarkan suatu misteri, kegelapan, independen dan dramatis. Selain itu juga mempunyai kesan kesunyian. Hitam termasuk warna yang solid, tegas dan kuat.

(11) Warna silver berkesan glamor, mahal dan kemilauhan. (12) Warna emas melambangkan kemakmuran, aktif dan dinamis. (13) Warna coklat identik dengan buah coklat yang berkesan tua, kesederhanaan, kaya dan hangat.n. Sedangkan (14) warna kream memberi kesan lembut dan klasik.

Jenis Warna
Meskipun kombinasi warna telah mencapai jutaan warna, tapi hingga saat ini tidak ada pernyataan kalkulasi jenis warna dengan namanya secara keseluruhan. Penyebutan nama setelah pencampuran warna tertier sudah tidak lagi terindefikasi namanya dengan jelas. Memang yang banyak dikenal adalah warna-warna terlihat secara umum. Tetapi lebih dari itu tidak dapat terdeskripsikan dengan lengkap. Jenis warna yang mudah dikenali dan sangat familiar, berasal dari warna pelangi, yaitu: Merah Jingga Kuning, Hijau, Biru Nila Ungu. Ataupun benda yang sudah indentik dengan warna, pohon coklat warna coklat, jeruk orange warna orange, perak, emas, kuning telur, gading putih maupun warna lavender dari bunga lavender, lembayung terang. Selain itu banyak warna yang dinamai tapi belum familiar, seperti Olive, Teal, Fuchsia, Lime, Aqua, Turquoise biru hijau, Beige coklat abu-abu, celadon, taupe, pirus dan lain sebagainya. Tetapi setelah turunan warna ini sangat sulit orang mengenal namanya.

Intensitas Warna
aktor yang menjelaskan intensitas warna berketerkaitan dengan kekentalan atau kepekatan suatu warna. pekat tidaknya ditentukan viskositasnya. Intensitas warna kuat merujuk nilai saturasi yang besar. Pengertian saturasi berbeda dengan kontras maupun kecerahan (brightness). Kalau kontras lebih pada perbedaan daerah shadow dan highlight. Sedangkan brightness lebih cenderung pada terang gelapnya warna.
Sementara saturasi, semakin tidak tersaturasi warna dalam sebuah foto maka foto tersebut akan mendekati monokrom.

Nada Warna
Nada warna merupakan tingkatan kecerahan suatu warna dari yang rendah hingga tinggi. Yang membedakan gelap terangnya suatu warna dari warna awal. Dari warna tua hingga ke warna lebih muda dimana diambil dalam interval 10 tingkatan menurut teori zona system yang membedakan dari deretan paling hitam hingga putih. Pencampuran warna awal dengan warna putih atau hitam menyebabkan terang gelapnya suatu warna. Pencampuran warna orisinal dengan warna putih menghasilkan warna cerah. Lantas, pencampuran warna awal dengan hitam akan menghasilkan warna gelap. Deretan degradasi dalam tahap banyak hingga sedikit ini disebut nada warna.

Warna putih akan memantulkan warna sedangkan warna hitam menyerap warna. Permukaan benda yang gelap akan menyerap banyak sinar yang datang. Sedangkan permukaan benda yang terang akan memantulkan sinar yang datang. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya overexpose parsial ketika cahaya mengenai lingkungan dimana banyak area tidak homogen.

Mengkombinasikan warna
Memilih warna dalam konteks fotografi berbeda dengan memilih warna untuk desain. Dalam desain semua warna dapat dipilih dan diatur pewarnaannya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sedangkan untuk fotografi, pemilihan warna merupakan upaya pemaduan warna sebelum pengambilan gambar. Pemilihan warna-warna objek dalam konsep still life. Bisa juga menghindari atau menyeleksi kolaborasi unsur materi dengan background. Menyajikan warna background yang tidak sama dengan subjek.

Bagaimana membuat warna selaras maupun harmonis? Maka kombinasi warna sangat diperlukan untuk menunjang keserasihan. Perpaduan warna terdiri dari (1) warna gradasi, (2) warna senada, (3) warna kontras atau komplemen, (4) warna acak atau tak beraturan.

Warna kontras adalah representasi kebalikan dari dua warna dalam metode diagram lingkaran warna brewster.. Warna terang dengan warna gelap, misal hitam dengan putih. Warna yang bersebrangan, yaitu cyan dengan merah, magenta dengan hijau, biru dengan kuning.
Warna gradasi adalah kombinasi warna yang hampir sama atau mirip. warna setingkat lebih gelap dibanding yang lain. Gradasi warna membuat foto mempunyai ritme warna. Biasanya ada pada saat matahari terbenam maupun terbit, ditunjukkan dengan adanya degradasi warna. Biasanya fotografer memuncul degradasi warna untuk menciptakan nada warna yang menarik dipandang. Setiap tampilan warna akan terlihat menarik, bila ada keserasian maupun komplemennya. Perpaduan gradasi dari warna awal, yaitu kombinasi hitam dan abu abu. Hijau tua dan hijau muda, biru tua dan biru muda. Maupun justru warna yang bersebrangan, yaitu warna kontras. Warna hitam sangat cocok dengan perpaduan berbagai warna, semisal hitam dengan kream.
warna hitam denga warna merah, abu abu, hijau atau kuning. Kadang warna yang dihindari dalam perpaduan, seperti warna putih dengan kuning, hijau dengan putih, coklat dengan putih, biru dengan ungu, hijau dengan merah, maupun hijau ke coklat. Objek yang kaya warna belum tentu jadi menarik dibandingkan dengan objek yang hanya menampilkan dua warna. Justru warn-warna yang hampir duo color lebih mendekati hitam putih menjadi pertimbangan menarik dalam fotografi.

Sifat warna
Sebuah warna dapat dilihat dari berbagai sisi. Warna memiliki (1) saturasi atau kepekatan, (2) brightness (tingkat kecerahan warna) dan (3) corak (hue). Biasanya dalam software pengolah gambar selalu disertakan fasilitas ini. Saturation adalah kepekatan warna yang dimiliki suatu benda, penambahan saturasi membuat warna dalam foto lebih matang, sedangkan pengurangnya membuat semakin pudar. Brightness atau lightness menyangkut terang tidaknya suatu warna. Sementara, Hue lebih cenderung pada perubahan warna secara berbeda dari warna asal.
Sifat warna ini berbeda dengan nilai warna. Nilai warna berkolerasi dengan jumlah prosentase warna. Semisal, warna hitam 100% dengan warna hitam 90%, Maka warna hitam 90 % tidak murni hitam pekat.


Hubungan warna dan exposure
Intensitas cahaya yang menerangi sebuah benda mempengaruhi tingkat exposure, yaitu seberapa besar bukaan diafragma dan rana yang digunakan. Warna permukaan benda yang diterangi cahaya bisa mempengaruhi perhitungan exposure. Tidak heran bila membidik warna putih akan menaikkan nilai exposure, sehinnga mengelabuhi pengukuran diafragma dan rana sebenarnya. Sebab warna putih dianggap sinar oleh perhitungan lightmeter kamera. Sama halnya warna pakaian hitam di daerah terang atau ruang terbuka. Maka lingkungan disekitar warna hitam akan tampak over expose karena lightmeter kamera mengukur seperti tempat yang gelap, meskipun diukur dengan average metering. Hubungan warna hitam dengan gelap sangat tidak bisa dipahami kamera dengan baik. Dalam pembacaan metering warna hitam kadang memberi unsur kesalahpahaman. Kamera membacanya seperti keadaan gelap, akibatnya meng-overexpose-kan keadaan sekitarnya.

Analisis tentang pengaruh terhadap pembacaan exposure pada kertas warna:

BIRU HITAM PUTIH KUNING MERAH HIJAU
8:1/125

Artinya bahwa warna pigmen sebuah benda dalam jarak lebih dekat, memberi pengaruh pada hasil pengukuran exposure. Pembacaan ini tentu meniadakan pengaruh perbedaan spektrum cahaya dan dilakukan dengan sumber cahaya yang sama.

---------------------------------------------------------------------------


Bahasa foto adalah bahasa visual yang mudah ditangkap tanpa ada batas langguage �dan mudah dimengerti secara universal.
Saat pertama, �fotografi terlahir dari keinginan manusia untuk mengabadikan sesuatu yang terjadi. Mengenang kembali apa yang pernah diabadikan.
Kebutuhan manusia akan memotret �tidak akan pernah berhenti. Sesuatu yang menjadi bagian dari keperluan sehari hari. Mulai dari motret pas foto, KTP, paspor, ijasah, serifikat, sebagai identitas dokumen. Hingga potret keluarga, wisuda, pesta ulang tahun, pernikahan, media masa, bilboard, kalender, keperluan identifikasi kepolisian semuanya memerlukan fotografi. Juga berbagai keperluan foto untuk media massa yang disebut fotojurnalistik.
� � � �
Mengapa kita perlu berlajar foto jurnalistik? Dengan fotojurnalistik bisa membuka wawasan dengan melihat kehidupan dunia dalam berbagai sisi. Bahwa kehidupan itu beragam, orang bisa dihadirkan dalam tawa atau tangis, �gembira atau sedih dalam foto. Memasuki dunia fotojurnalistik, berarti memasuki dunia dengan tampilan seluas luasnya. Sebuah foto bisa bercerita tentang �manusia, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam.
� � � �
Fotojurnalis perlu memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas agar tidak hanya sekedar memotret seperti orang kebanyakan. Apalagi dengan revolusi kamera digital, memotret adalah menjadi pekejaan yang paling mudah. Meski, pekerjaan sulitnya adalah menghasilkan foto yang bagus.
� � � �
Menghasilkan sebuah fotojurnalistik yang baik, ada tahapan harus yang dilalui. Tidak cukup hanya menguasahi teknik fotografi saja. Memahami fotografi secara integral, diperlukan �kemampuan visual artistiknya, pemahaman lighting harus kuat, baru kemudian mengerti esensi dari isi foto. Menerjemahkan makna dalam konteks substansi sebuah foto. Agar foto itu tidak hanya menyenangkan mata memandang, karena warna atau bentuk geometrisnya menarik. �Tapi punya makna yang menyentuh hati dan perasaan orang yang melihat.
� � � �
Kultur fotojurnalistik yang berkembang di masyarakat indonesia �dipengaruhi oleh foto-foto pictorial, seremonial, atau fotonya lebih mirip dokumentasi acara.
Kadang esensi foto menjadi urutan yang terakhir dalam konsep penyampaian pesan. Lebih banyak foto foto yang normatif, tidak kaya ide dan anglenya datar.
Sehingga perkembangan foto jurnalis, �kualitas maupun kuantitas tidak pada fase yang menggembirakan.
� � � �
Partisipan yang ikut World Press Photo dari Indonesia rata rata 60-70 fotografer, tahun ini 64 peserta, jauh dibawah India maupun China.
Di situs terbesar fotografi seperti fotografer.net anggota yang mengupload foto jurnalsitik diantara 50 hingga 100 foto kategori landscape, makro, IR dan model, baru muncul 1 foto jurnalistik.
� � � �
Kebanyakan orang dengan presepsi general akan banyak perbedaan dalam memandang foto jurnalistik. Karena memang �sangat multitafsir sebagai bahasa visual. Tetapi ada juga kesaamaan cara memandang karena ada kaidah yang dipahami bersama.
Fotografi jurnalistik tidak bisa lepas dari pemahaman dasar fotografi. Mulai arah cahaya, intensitas cahaya, komposisi, angle, warna, prespektif, foreground background hingga exposure. Pemahaman PoI dari variable tunggal, variable interaksi maupun variable komunal.
� � � �
Mempelajari sifat momen, baik statis maupun dinamis. Gesture, gerak tubuh atau ekspresi wajah harus dipahami secara detail. Memahami simbol, tanda yang memberi pesan dalam makna eksplisit maupun implisit. Lantas mengembangkan ide dan kreatifitas. Ketika �fotojurnalistik dipahami secara komperhensif maka apresiasi terhadap mutu karya jurnalistik akan lebih baik.

Secara sederhana, pengertian foto jurnalistik adalah berita yang disajikan dalam bentuk foto atau �foto yang punya nilai berita.
Namun, difinisi yang paling umum �diungkapkan Wilson Hick �bahwa fotojurnalistik adalah gabungan foto dan kata.
Foto jurnalistik adalah foto yang mengandung nilai berita, mempunyai �5W (What, Who, Where, When, Why) dan 1H (How) dan bersifat faktual serta termuat dalam media.
Kata News yang artinya berita �berawal dari new yang berarti baru. Dikatakan sebuah berita ketika ada sesuatu yang baru atau aktual, sesuatu yang unik, mengandung unsur ketokohan, unsur kedekatan dan sesuatu yang menarik. Tapi tidak semua yang tidak baru bukan berita.

Beragamnya kehidupan dan perkembangan jaman maka Foto jurnalis memberi spesifikasi yang bergam pula. Kategori ini berfungsi mengelompokkan tentang bermacam peristiwa yang ada.

Dari kata itu kita mengenal Spot news atau hard news dan soft news
Antara peristiwa yang langsung direkam atau peristiwa yang bisa dipublikasikan tidak saat itu. Spot news istilah yang kerap didengar adalah bentuk penyajian berita secara langsung dan dibutuhkan kecepatan.

Macam fotojurnalistik yang dikategorisasikan World Press Photo adalah
Spot News, General in News, People on the News, Compemporay Issues, Potraiture, Nature, Sport Action, Sport Feature, Daily Life dan Arts & Entertainment.

Sedangkan jenis foto jurnalistik dibedakan single photo dan story photo. Single Photo adalah foto tunggal yang biasanya menghiasi halaman surat kabar. Sementara Story Photo adalah rangkaian foto yang membentuk cerita. Story Photo dibagi menjadi Documentary, Narrative dan argumentative.
Documantary adalah sejumlah foto yang dapat disusun secara acak penempatannya. Untuk Narrative Photo, susunannya berderet dari awal hingga akhir secara berurutan. Sedangkan Argumentatif, ketika foto itu dibadingkan dengan foto lain yang bisa memberi argumen.



Deretan fotojurnalis ternama yang tetap dikenang antara lain, Robert Capa, Henry Cartier-Bresson, W Eugene Smith dll.
Robert Capa, adalah fotografer yang mengilhami James Nachtwey dengan pernyataannya yang sangat popular "ketika hasil fotomu tidak cukup baik, karena anda tak cukup dekat dengan nya". Hasil karya foto terkenalnya adalah mengabadikan seorang tentara yang diterjang peluru ketika perang sipil di Spanyol, 1939. Sehingga ia tidak pernah menggunakan lensa tele. Capa selalu mendekati subjek yang difotonya. Jarak yang dekat ini memberi makna kedekatan terhadap subjek yang difotonya. Iapun akhirnya meninggal dalam perang di Indochina.

Bagi pecinta fotografi jurnalistik, nama James Nachtwey tentu tidak asing dalam ingatan. James Nachtwey adalah fotojurnalis yang paling ternama dan terpopuler saat ini. Secara spesifik, ia menjadi fotografer perang �yang anti perang. Karya karya spektakulernya mengilhami banyak fotografer muda �mengikuti jejaknya. Karya tentang manusia dengan penderitaan, kepedihan digaris depan dan belakang. Ia menghabiskan 25 tahun dalam wilayah perang dan konflik di seluruh dunia. Kesederhanaan maupun sikap santunnya memberi inspirasi bagi semua.

Karya foto jurnalis selalu dikenang orang dan menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Fotonya pun selalu menjadi legenda dan menjadi bahan perbincangan. Seperti, foto karya Eddie Adams juga melegenda ketika mengabadikan eksekusi dengan menambak kepala seorang vietcong oleh Komandan Polisi Saigon pada tahun 1968. Ketika mengabadikan momen tersebut disamping Eddie ada juga kameramen televisi yang mengambil serupa terhadap peristiwa tersebut. Tapi yang terkenal dan terkenang justru hasil karya Eddie Adams hingga sekarang.
Foto populer yang pernah diabadikan Jeff Widener, yaitu seorang pemuda China yang menghalangi deretan tank yang ingin maju di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada 5 Juni 1989.
Sementara Kevin Carter 1994 yang mengabadikan Kelaparan di Sudan. Fotonya paling dramatis ada gadis kecil kurus kering dengan tubuh duduk tertekuk sementara burung pemakan bangkai berada di belakangnya. Foto itu mendapatkan hadiah Pulitzer. Foto ini menjadi sangat terkenal setelah dipublikasikan di New York Times. Ia mendapatkan banyak pujian tapi juga akhirnya mendapat kecaman dari foto itu. Yang dipertanyakan pembaca kenapa ia tidak menolong gadis kecil itu? Kenapa ditinggalkan begitu saja. Dilema antara menolong menjadi saksi terus menerus menghantui pikirannya. Setelahtak dapat menguasai diri. Akhirnya dia bunuh diri beberapa minggu setelah menerima hadiah pulitzer. Padahal setelah dilakukan investigasi dari dewan pers amerika, ternyata gadis kecil �di Sudan, itu masih hidup. Tapi fotografernya sudah meninggal......(bersambung)

-----------------------------------------------------------------------

Pandangan Umum
Diharapkan dalam tugas matakuliah Advance Photography agar mahasiswa Universitas Ciputra mampu mamahami peta perkembangan fotografi di Indonesia. Membedakan Jenis fotografi mainstream dan tidak. Selain itu mahasiswa bisa merencanakan bisnis yang memberi nilai komersial besar. Tiap-tiap kelompok sebanyak 12 melakukan presentasi 5 tugas

Tugas I
Fotografi telah terspesialisasi lebih dari 20 kategori fotografi yang berkembang mengikuti dinamika kehidupan. Dari beragam jenis fotografi itu, tahap pertama lakukan pemisahan antara fotografi yang komersial dan non komersial. Carilah situs foto tentang fotografi minimal lima dan maksimal 10. Ulaslah 4 jenis fotografi yang paling diminati dalam situs tersebut. Presentasikan di kelas alasan apa yang mendorong mereka menyenangi fotografi tersebut.

Tugas II
Fotografi telah berkembang luar biasa cepatnya seperti mengikuti deret ukur. Tetapi banyak sekali penggemar fotografi yang tadinya bersemangat ternyata pupus ditengah jalan. Banyak studio-studio foto baru yang bermunculan, tetapi selanjutnya berguguran. Daftarlah 100 studio foto di Surabaya dan Jakarta. Carilah foto contoh 10 studio yang masih eksis dan 2 yang tutup di dua kota, Jakarta dan Surabaya. Presentasikan alasan mengapa hal ini terjadi?

Tugas III
Berapa jumlah kamera digital yang sudah terjual di Indonedia. Seperti Canon, NIkon, Sony, Olympus, Kodak, Fuji, Panasonic, Leica. Produsen kamera apa yang terbanyak di Indonesia. Presentasikan alasan mengapa orang memilih kamera-kamera tersebut.

Tugas IV
Sebutlah 100 fotografer yang anda kenal atau carilah nama-mana fotografer di situs untuk mengenalnya. Spesialisasi bidang apa yang diminati fotografer tersebut.

Tugas V
Buatlah profil fotografer yang sesuai dengan aliran anda. Lantas analisis hasil fotonya,baik kelebihan maupun kekurangannya secara fotografis.V

FOTOJURNALISTIK
Yuyung Abdi
copyright@JawaPos

Sumber tulisan:

Tidak ada komentar: