5. Mentakhrij dengan sifat dzahir pada hadits.
Hampir semua hadits memiliki sifat yang menonjol, seperti: hadits qudsi, sahih, da'if, maudhu' (palsu), mursal, mutawatir, dan masyhur.
Apabila kita dapat menentukan sifat dzahir yang ada pada hadits yang ingin ditakhrij, maka kita bisa mencarinya dengan menggunakan buku yang mengumpullan hadits sesuai dengan sifat dzahirnya.
Keistimewaan metode ini:
- Buku yang menggunakan metode ini cukup banyak dan hadits yang disebutkan di dalamnya sedikit, sehingga kita dapat dengan mudah menemukannya.
Kekurangannya:
- Beberapa hadits sulit ditentukan sifat dzahirnya utamanya bagi yang tidak pernah belajar musthalah hadits.
Buku yang bisa digunakan dalam metode ini, diantaranya:
a. Kumpulan hadits mutawatir. Diantaranya: Al-Azhaar Al-Mutanaatsirah fi Al-Akhbaar Al-Mutawaatirah karangan Imam As-Suyuthi, dan dicetakan lain diberi nama Qathf Al-Azhaar.
b. Kumpulan hadits Qudsi. Diantaranya:
1. Jaami' Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah karangan Abu Abdul Rahman 'Ishamuddiin Ash-Shabaabithy.
2. Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah, Jam'an wa dirasah karangan DR. Umar Ali Abdullah Muhammad.
3. Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah As-Sahihah karangan Syekh Zakariyah 'Umaeraat.
4. As-Sahih Al-Musnad min Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah karangan Mustafa Al-'Adawy.
5. At-Ta'liiqaat As-Saniyah 'ala kitab Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah karangan Abu Abdullah Ahmad bin Ahmad Al-'Aesawy.
c. Kumpulan hadits maudhu' (palsu).
1. Al-Maudhuu'aat karangan Ibnu Al-Jauzy (597H). Beliau mengumpulkan hadits-hadits yang dianggapnya palsu, disusun sesuai dengan judul kitab dan bab yang dikandung tiap-tiap hadits, dengan mencantumkan sanad dan alasan beliau menghukumi hadits-hadits tersebut sebagai hadits palsu.
2. Al-La-ali' Al-mashnu'ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu'ah karangan Imam As-Suyuthi. Dalam buku ini, Imam Suyuthi mengkritik beberapa hadits yang dihukumi oleh Ibnu Al-Jauzi sebagai hadits palsu yang sebenarnya hanya sebatas hadits dahi'f atau bahkan ada yang sahih atau hasan.
3. Tanzih As-Syari'ah Al-Marfu'ah 'an Al-Akhbar Asy-Syani'ah Al-Maudhu'ah karangan Ibnu 'Arraq (963H). Di setiap bab beliau mengelompokkan hadits menjadi tiga bagian.
Bagian pertama adalah hadits palsu yang disebutkan Ibnu Al-Jauzi dan tidak ada yang menyelisihi.
Bagian keduan adalah hadits palsu yang disebtukan Ibnu A-jauzi dan mendapat kritikan dari Imam As-suyuthi.
Bagian ketiga adalah hadits palsu tambahan dari Imam As-suyutihi.
4. Silsilah Al-Ahaadiits Ad-Da'ifah wa Al-Maudhu'ah karangan syekh Al-Bany.
d. Kumpulan hadits-hadits Mursal. Diantaranya: Al-Maraasiil karangan Abu Daud As-Sajistany.
e. Kumpulan hadits Masyhur yang banyak disebutkan orang. Diantarnya:
1. At-Tadzkirah fi Al-Ahaadiits Al-Musytaharah atau Al-La-ali' Al-Mantsurah karangan Imam Az-Zarkasyi (794 H).
2. Al-Maqasid Al-Hasanah fi bayaan katsir mi Al-Ahaadiits Al-Musytaharah 'alal Alsinah karangan As-Sakhawy (902 H).
3. Ad-Durar Al-Muntatsirah fi Al-Ahaadiits Al-Musytaharah karangan Imam As-Suyuthi.
4. Itqan ma yahsun min al-akhbar ad-dairah 'ala al-alsun karangan Najmuddin Muhammad Al-Gazzy (1061H), beliau menggabungkan ketiga buku di atas dan beberapa hadits tambahan.
5. Kasyf Al-Khafaa wa Muziil Al-Ilbas amma yaduuru min Al-Hadits 'ala alsinah An-Naas karangan Al-'Ajluuny (H1162), beliau menggabungkan keempat buku di atas dan beberapa buku lainnya.
6. Mentakhrij dengan kalimat hadits.
Jika kita mengetahui satu atau beberapa lafadz/kata yang jarang digunakan (gariib) pada hadits yang ingin ditakhrij, maka kita bisa mencarinya dengan menggunakan buku yang menyusun hadits sesuai dengan lafadznya.
Keistimewaan metode ini:
- Metode ini bisa digunakan oleh semua kalangan sekalipun bukan ahli hadits.
- Sangat bermanfaat untuk mengumpulkan hadits-hadits tentang suatu permasalahan.
- Tidak memakan banyak waktu dalam mencari.
Kekurangannya:
- Akan banyak menemukan kekeliruan dalam menemukan hadits.
- Tidak menentukan rawi al-a'la.
- Harus menguasai asal kata bahasa arab.
- Tidak lengkap dalam menyebutkan sumber hadits.
Buku yang bisa dipakai:
Al-Mu'jam Al-Mufahras li Alfadz Al-Hadits An-Nabawy karangan sekelompok orientalis.
Buku ini mengumpulkan hadits-hadits yang disebutkan dalam kutub As-Sittah, Sunan Ad-Darimy, Muwatta' Malik, dan Musnad Ahmad.
Hadits-hadts tersebut disusun sesuai dengan lafazd kalimat hadits baik berupa Isim atau fi'il.
Semua lafadz hadits disusun sesuai dengan asal katanya, kemudian asal kata tersebut disusun sesuai dengan huruf hijaiyah.
7. Mentakrij dengan bantuan komputer.
Untuk mentakhrij hadits dengan menggunakan bantuan komputer kita harus memiliki program yang membantu dalam pentakhijan hadits.
Keutamaan metode ini:
- Sangat mudah dan cepat dalam menemukan hadits yang diinginkan.
- Buku yang digunakan dalam mentakhrij sangat banyak.
- Semua metode takhrij bisa digunakan dalam metode ini.
- Program yang akan dipakai akan terus mengalami perubahan dan perbaikan di hari-hari mendatang.
Kekurangannya:
- Harus lebih teliti dan jeli dalam membaca hasil yang dimunculkan agar tidak keliru dalam menukil.
- Harus memahami dan menggunakan semua metode takhrij yang telah disebutkan sebelumnya agar tidak terbur-buru menghukumi bahwa hadits yang diinginkan tidak ada.
Diantara program yang bisa kita pakai;
1. Program Jawami' Al Kalim.
Program ini sangat baik digunakan untuk mentakhrij dan mengetahui hukum suatu hadits.
Diatara kelebihan perogram ini:
a. Buku yang disiapkan berjumlah 1400 judul yang erat hubungannya dengan ilmu hadits baik yang sudah dicetak maupun yang masih dalam bentuk manuskrip.
b. Semua hadits yang disebutkan dalam program ini sudah dihukumi lengkap dengan syawahid dan mutaba'at-nya, dirasah asanid, bagan sanad, syarah hadits, dan makna kalimat.
c. Maktabah ini memiliki 7 ruang utama dengan fasilitas yang luar biasa untuk mempermudah proses pencarian:
Ruang pertama: ('Ard), untuk mentakhrij dengan awal kata pada hadits, sifat dzahir, dan rawi al-a'la khusus sahabat.
Ruang kedua: (Bahs), untuk mentakhrij dengan kalimat hadits, mencari biografi rawi beserta hadits-hadits yang ia riwayatkan, mencari ulama jarh wa ta'dil beseta komentarnya terhadap rawi hadits, dan mencari komentar ulama jarh wa ta'dil.
Ruang ketiga: (Taqsim maudhu'i), untuk mentakhrij dengan maudhu' hadits.
Ruang keempat: (Qira'ah Mutanawwi'ah), untuk mentakhrij dengan metode istiqra' wa tatabbu'.
Ruang kelima: (Takhrij rasail), untuk mencari ayat dan mentakhrij hadits yang disebutkan dalam suatu makalah atau risalah ilmiyah secara otomatis.
Ruang keenam: (Ta'rifat), menyiapkan data lengkap tiap buku yang ada dalam maktabah ini. Dengan menyebutkan jenis buku, nama pengarang, identitas buku, keotentikan nisbah buku kepada penulisnya, isi buku dan metode penyusunannya, keutamaan tiap buku, maktabah yang mencetaknya, atau alamat manuskrip-nya.
Begitu pula biodata singkat tentang pengarang buku yang ada dengan menyebutkan nama, gelar, kuniah, nasab, tahun lahir dan wafat, beberapa nama guru dan muridnya, komentar ulama terhadapnya, karya-karyanya, dan rujukan biografinya.
Ruang ketuju: (Musa'adah), untuk mendapatkan penjelasan lengkap tentang cara penggunaan maktabah ini.
Program ini bisa didownload langsung secara gratis di beberapa situs di internet seperti http://islamweb.net.
Sebelum diinstal kapasitasnya sebesar 1,43 GB dan setelah diinstal sebesar 4,467 GB.
2. Al-Maktabah Asy-Syamilah versi 3.35.
Program ini bukan hanya khusus untuk mentakhrij hadits saja tapi bisa juga dipergunakan bagi semua cabang ilmu untuk mencari komentar seorang ulama, suatu topik bahasan, sya'ir, makna kata, dan lain-lain.
Diantara kelebihan program ini:
a. Buku yang disiapkan sampai saat ini sebanyak 6245 dari berbagai disiplin ilmu. Buku yang ada akan terus bertambah dengan meng-up-date langsung dari internet.
b. Metode yang paling baik digunakan dengan maktabah ini adalah metode takhrij dengan kalimat hadits. Pencariannya bisa dalam 10 (teks) secara bersamaan.
c. Metode takhrij lainnya pun bisa digunakan dalam maktabah ini dengan membuka buku-buku yang cocok di setiap metode.
d. Hasil takhrij yang ditampilkan bisa dibandingkan atara satu buku dengan yang lainnya, bisa disimpan dan dikopi dengan mudah.
e. Menyiapkan ruang khusus untuk dirasah asanid atau pencarian biografi rawi.
f. Menyiapkan pula ruang khusus untuk pencarian ayat Al-Qur'an dan tafsirnya. Menampilkan Al-Qur'an Al-Karim dengan tulisan berharakat, halaman perhalaman sesuai dengan Mushaf Madinah dengan kemampuan berpindah dari nomer halaman atau nomer surat dan ayat.
Menampilkan tafsir dari satu ayat dan perbandingan antara buku tafsir tertentu dengan buku tafsir lainnya.
g. Maktabah ini dapat pula dihubungkan dengan buku aslinya dalam bentuk file pdf untuk lebih meyakinkan akan kebenaran teks yang ada dalam program.
Program ini bisa didownload langsung secara gratis dari situs resminya: http://www.shamela.ws. Kapasitas aslinya sekitar 15,5 GB. Jika digabungkan dengan file pdf maka akan manjadi 62 GB untuk saat ini. Program ini tidak perlu diinstal dan software-nya akan terus berkembang dari waktu ke waktu yang dapat di up-date langsung di internet.
Penutup
Sebelum saya akhiri tulisan ini, ada beberapa hal yang harus ditekankan bagi mereka yang ini mentakhrij hadits.
1. Ketahuilah bahwa inti dari ilmu takhrij adalah bagaimana menguasai metode buku yang ingin dipakai untuk mentakhrij. Makin banyak buku yang kita kuasai makin luas pula ruang pencarian kita, makin cepat dan mudah kita menemukannya, dan makin teliti kita dalam menghukumi hadits tersebut.
2. Ilmu takhrij adalah ilmu yang harus dipraktekkan, tidak cukup hanya dengan banyak membaca buku teori. Makin sering kita melatih diri dalam mentakhrij, maka akan makin mahir pula kita dalam ilmu ini.
3. Diantara sifat utama yang harus dimiliki bagi seorang yang ingin mentakhrij adalah sifat sabar, teliti, dan punya rasa ingin tahu yang besar agat tidak tergesa-gesa cepat puas dengan hasil yang telah dicapai.
4. Untuk mengukur sejauh mana kemampuan seseorang dalam mentakhrij adalah dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang telah dicapai ulama yang sudah terkenal ahli dalam bidang ini.
Demikian sekilas tentang ilmu takhrij, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Wallahu a'lam !
Maraji':
1. Ushuul At-Takhrij karya DR. Mahmud Ath-Thahhan.
2. Turuq Takhrij Al-Haadiits karya DR. Abd. Muhdy bin Abd. Qadir bin Abd. Hady.
3. Turuq Takhrij Aqwaal As-Sahabah wa At-Tabi'in wa At-Takhrij bil Komputer karya DR. Abd. Muhdy.
4. Turuq Takhrij Al-Hadits karya DR. Sa'ad bin Abdullah aali Hamid.
5. Turuq Al-Hukmi 'ala Al-Hadits bi As-Sihhati wa Adh-Dha'f karya DR. Abd. Muhdy.
6. Panduan Al Maktabah Al Syamilah oleh Ahmad Zainuddin, Lc.
Sumber tulisan:
http://umar-arrahimy.blogspot.com/2011/04/belajar-ilmu-takhrij-iii.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar