Sabtu, Maret 31, 2012

Galeri Lama



 




                                                                                                    
                                

Perbedaan Kamera Full-frame dengan Crop-sensor

Beberapa waktu yang lalu ada yang bertanya tentang beda kamera digital full frame dengan kamera digital crop frame (biasa). Maka dari itu mari kita bahas secara mendalam dan mudah-mudahan lengkap.

Kamera full frame berukuran sensor lebih besar dari kamera SLR crop, berapa bedanya? Luas penampang kamera full frame adalah 864 mm2 dibandingkan dengan kamera crop sensor Canon: 329 mm2, Nikon, Sony, Pentax : 370 mm2 dan Olympus: 225 mm2
Canon EOS 5D mark II dan 7D, bentuk fisik hampir sama, tapi isi dan teknologi jauh berbeda

Dampak perbedaan ukuran inilah yang menjadi sumber perbedaan-perbedaan dibawah ini:
1. Kualitas foto

Kamera bersensor berukuran besar lebih baik terutama di ISO tinggi (foto di tempat yang gelap). Untuk ketajaman foto, ini tergantung juga dengan lensa yang dipakai. Kalau lensa yang dipakai jelek, maka kualitas foto di kamera bersensor besar malah bisa lebih buruk.
2. Jangkauan fokal lensa

Bila kita mengunakan lensa yang sama dan kita pasang di kamera full frame dan satunya lagi kamera crop frame, maka ada perbedaan jangkauan fokal lensa. Di kamera full frame, foto akan terlihat lebih lebar, sedangkan di kamera crop frame, lebih sempit. Hal ini dikarenakan kamera crop frame otomatis mengkrop foto yang diambil.

Tiap merek kamera memiliki rasio yang agak berbeda dengan yang lain. Contoh Canon 1.6, Nikon, Pentax dan Sony 1.5, Olympus 2. Artinya bila lensa 100mm di pasang di kamera crop Canon, maka akan keliatan seperti 160mm di kamera full frame.

Efek ini tentunya disukai oleh fotografer olahraga atau satwa liar, karena dengan lensa 300mm misalnya, dengan mengunakan kamera crop, jangkauannya seperti 480mm.
3. Tidak semua lensa cocok dipasang buat kamera full frame

Ini yang penting bagi yang mempertimbangkan untuk membeli kamera full frame. Gak semua lensa kompatibel, ini dikarenakan banyak produsen lensa membuat lensa yang berukuran lebih kecil dan di optimalkan untuk kamera crop. Sebaliknya, semua lensa yang bisa dipakai di kamera full frame, bisa dipakai di kamera crop frame.

Contoh lensa yang tidak kompatibel antara lain Canon EF-S, Nikon DX, Tamron Dii, Sigma DC
4. Depth of field atau kedalaman fokus

Karena ukuran sensor lebih besar, makin tipis kedalaman fokus dibandingkan dengan kamera crop. Contoh, lensa dengan bukaan f/1.4 bila digunakan di full frame seperti lensa f/1 (Di dapat dari 1.4 dibagi crop faktor kamera misalnya 1.5 untuk kamera Nikon) bila dipakai di kamera crop sensor.  [ Baca juga Memahami Bukaan ]
5. Lebih rentan blur*

Saya pernah baca artikel yang mengatakan bahwa kamera bersensor besar sedikit lebih rentan blur bila kamera goyang. Ini mungkin ada benarnya. Akibatnya, kita perlu menaikkan shutter speed lebih tinggi untuk mengkompensasikannya. [ Baca juga Supaya foto tidak blur ]
6. Harga

Karena untuk membuat sensor berukuran besar mahal, dan tidak diproduksi se-massal sensor crop, maka kamera full frame juga lebih mahal banyak daripada kamera crop. Kamera baru setidaknya berharga 20-30 juta. Ada juga yang mencapai 70 juta, sedangkan kamera crop baru bisa dibeli dengan harga mulai dari sekitar 4 – 5 jutaan.

Demikian perbedaan-perbedaan utama kamera full frame dan non-full frame. Tentunya kita bisa menemukan perbedaan-perbedaan lain seperti perbedaan fitur dan teknologi yang dipakai. Kadang teknologi yang dipakai di kamera crop frame lebih canggih daripada kamera full frame, contohnya Canon 7D dan Canon 5D mark II. Untuk menentukan kamera yang paling cocok untuk Anda, tentunya harus memahami perbedaan tersebut sehingga tidak membuang duit sia-sia.

Contoh kamera full frame: Canon 5D mark II, Nikon D700, Nikon D3, Sony A900. Contoh kamera crop sensor: Canon 350D – 550D, Canon 40D, 50D, 7D, Nikon D3000, D5000, D90, Pentax kx, k20d, Olympus E-3, E-620, Sony A200 – A700 dan lain lain.

*belum ada riset yang pasti.

By Enche on April 20, 2010

Sumber tulisan dan foto:
http://www.infofotografi.com/blog/2010/04/perbedaan-kamera-full-frame-dengan-crop-sensor/

(Foto: Canon EOS 5D mark II dan 7D, bentuk fisik hampir sama, tapi isi dan teknologi jauh berbeda)

Jumat, Maret 30, 2012

Riquelme: Messi Genius dan Iniesta Unik

BUENOS AIRES, KOMPAS.com- Mantan pemain Barcelona, Juan Roman Riquelme, menyebut Lionel Messi adalah pemain yang genius. Sedangkan, soal Andres Iniesta, dia menyebutnya sebagai pemain unik.

Riquelme makin melihat kegeniusan Messi ketika mampu mencetak hat-trick bagi Argentina pada laga persahabatan melawan Swiss. "Dia (Messi) seorang pemain genius dan berbeda dari setiap (pemain terbaik). Ia adalah pecetak gol dan dia lebih cepat dengan bol dibandingkan tanpa bola. Itu merupakan hal yang paling sulit," ujar Riquelme seperti dilansir Goal.com.

Riquelme sangat terkesan oleh permainan yang ditunjukkan Messi. Menurutnya, bintang Barcelona itu bisa mencetak gol dari sudut mana pun seperti yang dia lakukan pada saat melawan Swiss kemarin.

Menurut Riquelme, di Barcelona ada pesaing berat Messi yang tak kalah hebatnya, yaitu Andres Iniesta. Menurutnya, Iniesta adalah pemain unik dan mampu memengaruhi permainaj dengan baik. Menurutnya, tak ada seorang pun seperti dia.

"Jika kita harus bicara tentang pemain lain, yang terbaik bagi saya adalah Iniesta. Tak seorang pun seperti dia. Dia adalah pemain yang unik. Dia mampu bermain di segala posisi dan dapat menciptakan serangan berbahaya," tandasnya.

Sumber tulisan:
http://bola.kompas.com/read/2012/03/07/00034498/Riquelme.Messi.Genius.dan.Iniesta.Unik

Sumber foto:
http://www.graphicshunt.com/football-soccer/images/juan_roman_riquelme-521.htm


Messi Tak Pernah Mimpi Jadi "Top Scorer"


BARCELONA, KOMPAS.com — Bintang Barcelona, Lionel Messi, akhirnya angkat bicara mengenai rekor terbarunya. Messi mengaku tak pernah bermimpi menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah "El Barca".
"Aku tidak pernah bermimpi bahwa pada suatu hari aku bisa menjadi pencetak gol terbanyak di Barcelona. Aku tidak tahu jika itu gol terbaikku," ujar Messi kepada Ole.

Rekor tersebut dipecahkan Messi ketika tampil melawan Granada, Rabu (21/3/2012). Dalam pertandingan tersebut, Messi mencetak tiga gol yang membuat Barca meraih kemenangan dengan skor 5-3. Dengan hat-trick tersebut, Messi telah mengemas 234 gol, sekaligus melampaui rekor yang pernah dicetak oleh pemain legendaris Barcelona, Cesar Rodriguez, yang mengoleksi 232 gol selama bergabung dengan "Blaugrana".

Segala torehan rekor yang dia buat bersama Barca, katanya, sebagai balasan atas jasa besar yang diberikan klub itu. Seperti yang diketahui, ketika masih kecil Messi menderita kekurangan hormon pertumbuhan. Di saat banyak tim menolak, Barcelona dengan ikhlas merekrutnya dan membiayai perawatannya.
"Aku selalu ingin membayar apa yang telah dilakukan Barcelona kepadaku. Itu membuatku sangat bahagia menjadi bagian dari sejarah klub ini. Aku tidak bisa melakukan apa pun tanpa dukungan dari rekan-rekanku. Aku senang melihat orang senang kepada diriku," beber Messi. (OLE)

Sumber tulisan:
http://bola.kompas.com/read/2012/03/23/01182510/Messi.Tak.Pernah.Mimpi.Jadi.Top.Scorer

Sumber foto:
Daylife/Reuters
(Pemain Barcelona, Lionel Messi (tengah) merayakan gol pertamanya dengan rekan setimnya, Xavi Hernandez (kiri) dan Alexis Sanchez saat melawan Granada dalam laga La Liga di stadion Camp Nou di Barcelona, Selasa (20/3/2012). Messi menyamai rekor perolehan 232 gol pemain Barcelona selama 60 tahun dengan golnya itu)

Apes

Kalo ada "Top Ten" hari yang menjengkelkan, mungkin hari ini masuk sepuluh besar. Pukul dua lewat empat puluh tiga menit (02:43) Jum'at dini hari, 30 Maret 2012, tepatnya. Hasil "save-an" tulisan-tulisan yang selama bertahun-tahun saya kumpulkan dari berbagai sumber di internet harus "terdelete" gara-gara virus Trojan. Ini bukan kali pertama saya bermasalah dengan makhluk yang satu ini. Tahun 2010 juga sempat hampir menghabiskan seluruh isi hardisk eksternal saya. Aishhh...

Dan entah kenapa, ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Blog lama kembali saya aktifkan. Mungkin Tuhan -hanya- ingin mempertegas keputusan saya ini; mengaktifkan Blog. Kebiasaan mengunduh  bacaan-bacaan dari internet memang lebih banyak saya nikmati sendiri secara "off-line". Lain dengan tulisan-tulisan yang secara "on-line" dishare di blog. Tidak hanya dinikmati sendiri, tapi juga bisa berbagi dengan orang lain.

Rezki (baca: Ilmu) memang lebih terasa ketika dinikmati bersama. Inilah salah satu substansi dalil "Balliguu annii walau ayat!".



Agar Foto Tetap Tajam di Situasi Minim Cahaya



Seringkali obyek menarik datang dalam situasi dimana kita harus memotret dalam kondisi minim cahaya dan kita tidak ingin (atau tidak bisa) menggunakan flash, padahal kita ingin menghasilkan foto yang tetap tajam. Obyek seperti view kota saat malam yang indah, konser musik di malam hari atau suasana pesta sayang dilewatkan begitu saja tanpa kamera beraksi. Berikut adalah tips untuk bisa tetap menghasilkan foto yang optimum:


1. Tripod. Alat yang paling handal dan mudah adalah tripod.

2. Jika tripod tidak tersedia, usahakan agar kamera tetap stabil dengan memanfaatkan lingkungan sekitar,  misalnya dengan menyandarkan badan ke tempok, menahan napas..dll

3. Usahakan untuk menggunakan aperture sebesar mungkin, jika lensa anda memiliki batas aperture terbesar f/3.5, pakailah aperture f/3.5

4. Jika dua trik diatas belum cukup, naikkan ISO kamera  hingga shutter speed kita mencapai minimal 1/60 (pada beberapa kamera generasi terbaru bisa menggunakan  setting ISO hingga diatas 1000 dan masih bisa menghasilkan foto yang rendah noise)

5. Saat menggunakan tips ke-4, sebaiknya aktifkan fitur High ISO Noise Reduction di kamera untuk mengurangi noise, atau pilihan kelima berikut lebih baik (dan lebih mahal) yakni:

6. Atau anda bisa melewati tips ke-5 dengan memakai software noise reduction untuk mengurangi noise pada tahap post production. Software semacam Noise Ninja, Imagenomic Noiseware atau Nik’s Dfine lumayan ampuh menjinakkan noise di hasil akhir foto kita.

Sumber tulisan:
http://belajarfotografi.com/tips-memotret-minim-cahaya-malam-konser/

11 Tips Memotret Dengan Kamera Handphone


Handphone adalah alat yang selalu kita bawa kemana – kemana, bukan hanya karena fungsinya sebagai alat komunikasi namun juga karena ia memiliki kemampuan ‘super’; pemutar mp3, GPS, perekam, organizer dan tentu saja kamera.

Dengan terus bertambahnya kemampuan kamera handphone (megapiksel, kualitas lensa dan adanya flash), frekuensi dan jumlah penggunanya juga semakin banyak. Sayangnya, hasil foto menggunakan kamera ini masih tetap terbatas. Bukan semata karena kualitas kamera namun juga mungkin cara kita menggunakannya.

Ini adalah 11 tips yang bisa anda pakai untuk memaksimalkan kualitas foto dari kamera handphone, apapun merk handphone anda, silahkan:

Jangan gunakan zoom, mendekatlah ke obyek foto
Kamera handphone cenderung memperkecil obyek foto, jadi selalu usahakan agar anda memotret dari jarak yang cukup sehingga keseluruhan obyek bisa memenuhi frame tanpa harus menggunakan zoom. Zoom akan menurunkan resolusi foto anda secara keseluruhan dan membuat foto tidak tajam.


Pastikan cahaya yang menerangi obyek mencukupi
Kamera hanphone tidaklah sesensitif mata kita yang bisa melihat di keremangan. Usahakan selalu agar cahaya yang menerangi obyek foto mencukupi, hasil foto outdoor cenderung lebih bagus dibanding indoor. Jika tersedia, gunakan flash saat memotret indoor. Namun harus diingat bahwa jarak efektif flash adalah sekitar 2-3 meter, jadi jangan berharap kita bisa menerangi seisi ruangan dengan flash.

Pegang handphone se-stabil mungkin


Semakin stabil kamera semakin bagus foto kita. Jadi usahakan selalu agar tangan kita tenang saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkan benda yang lebih stabil sebagai sandaran, misalnya pohon atau tembok sehingga membantu kestabilan tangan.

Baca tips tentang komposisi


Pengetahuan tentang komposisi yang bagus akan membantu kita memotret dengan lebih baik. Cobalah baca tips komposisi singkat ini. Namun jangan terpaku, seperti kata para fotografer tenar bahwa dalam aturan pertama dalam fotografi adalah tidak ada aturan,  yang ada adalah selera.

Cobalah memotret dari tempat yang tidak biasa
Foto yang dibuat dari sudut yang biasa-biasa saja maka hasilnya juga akan biasa-biasa saja. Untuk itu cobalah memotret dari sudut yang tidak biasa, misalnya dari bawah obyek seperti contoh di bawah.

Pilih resolusi tertinggi
Resolusi tertinggi berarti foto yang dihasilkan memiliki detail lebih banyak dan bisa dicetak lebih besar. Jika kamera memberi pilihan resolusi, pilihlah resolusi tertinggi. Juga resolusi tinggi juga berarti ukuran file yang lebih besar, ini menjadi pertimbangan bagi pemilik handphone dengan kapasitas memory terbatas atau misalnya foto akan dikirim maka akan membutuhkan waktu transfer lebih lama.

Pastikan lensa selalu bersih
Sebaik apapun kita memotret dan sebagus apapun obyek foto tapi jika lensa kita kotor maka hasilnya pastilah jelek. Mengingat handphone kita lama berada di kantong maka kotoran kelamaan akan menempel di lensa kamera, oleh karena itu secara berkala bersihkan lensa dari kotoran. Gunakan kain lembut untuk membersihkan, tak perlu cairan apapun. Jika terkena minyak, gunakan cairan pembersih LCD atau kacamata.

Kenali waktu jeda shutter
Kamera handphone memiliki apa yang disebut shutter lag, yakni waktu jeda antara saat kita memencet dan saat kamera mulai mengambil foto. Kenali waktu jeda ini dengan baik supaya tangan kita tetap tenang sesaat setelah kita menekan shutter.

Hindari mengedit foto dari handphone
Handphone memiliki beberapa fitur pengolahan foto bawaan yang cukup menarik (dan lucu-lucu), namun jika anda cukup tahan godaan dan rela kerepotan mengolah foto di komputer, maka hasilnya akan jauh lebih bagus dan kita akan memiliki keleluasaan kreatif yang lebih besar nantinya ketika mengolah foto di komputer.

Foto sesering mungkin
Kita harus bersyukur hidup di jaman digital sehingga berapapun kita memotret, kita tidak perlu mengeluarkan ongkos ekstra. Bayangkan jika anda memotret menggunakan film, berapa roll yang harus dibeli? Karena itu, jangan sungkan dan ragu, potretlah sebanyak dan sesering mungkin, semakin banyak kita memotret semakin banyak pula hasil yang bagus.

Jangan beri efek di handphone, beri efek di komputer
Kebanyakan handphone melengkapi dirinya dengan aplikasi tertentu yang memungkinkan kita mendapat efek seperti yang kita maui, misalnya hitam-putih, crop, sephia dll. Namun untuk mendapatkan hasil terbaik, gunakan software photo editor pilihan anda.

Catatan: untuk pengguna Apple iPhone seperti saya, pilihan aplikasi berikut mungkin bisa membantu anda.

Sumber tulisan:
http://belajarfotografi.com/11-tips-memotret-dengan-kamera-hanphone/

Coverage- English Debate Contest III



English Debate Contest III

                                








Tiket Ujian Al-Azhar senilai 70% kehadiran



Mahasiswa yang berkuliah di kampus Universitas Al-Azhar selama ini memang tidak diwajibkan untuk hadir di perkuliahan. Hanya beberapa fakultas saja yang mensyaratkan kehadiran mahasiswanya sebagai syarat mengikuti ujian/kelulusan. Namun, Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar Kairo mulai menetapkan kebijakan baru terkait kehadiran mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari Sabtu tanggal 25 Februari 2012, Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo  untuk putra, Prof. Dr. Bakr Zaki Iwadh mengundang seluruh mahasiswa asing di fakultas tersebut untuk melakukan pertemuan. Bertempat di Auditorium Al-Imam al-Dzahabi pertemuan tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa asing dari semua jurusan dan tingkat.

Back to Campus. Pertemuan Dekan dengan mahasiswa asing. Sabtu, 25 Februari 2012.

Pada kesempatan tersebut Prof. Dr. Bakr Zaki Iwadh mensosialisasikan beberapa kebijakan berikut:
• Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo untuk putra akan memberlakukan absensi kehadiran perkuliahan bagi mahasiswa asing di setiap jam mata kuliah terhitung mulai hari Selasa, 28 Februari 2012
• Prosentase minimal kehadiran mahasiwa sebagai syarat mengikuti ujian adalah 70 % dari total pertemuan kuliah.
• Ujian tulis untuk Term II Tahun Akademik 2011/2012 akan dilaksanakan pada 28 Mei 2012, sedangkan ujian lisan dimulai dua minggu sebelum ujian tulis.

Dekan Fakultas Ushuluddin juga menyampaikan beberapa hal penting antara lain:
• Himbauan kepada mahasiswa asing agar melengkapi data diri, khususnya alamat tinggal di Mesir.
• Pihak kuliah akan memberikan bantuan diktat kuliah bagi mahasiswa yang kurang mampu dengan mengajukan permohonan tertulis. (/fz)

Sumber tulisan:
http://www.facebook.com/notes/galeri-masisir/tiket-ujian-al-azhar-senilai-70-kehadiran/332198933482578

Sumber foto:
Aris Amir


Kamis, Maret 29, 2012

Talkhisan Kitab "طرق تخريج حديث رسول الله صلي اله عليه وسلم"

Kitab ini dikarang oleh Prof. DR. Muhammad Abdul Muhdi bin Abdul Qadir bin Abdul Hadi dan diajarkan langsung oleh Beliau untuk tingkat empat fakultas Ushuluddin jurusan Hadits. Dulunya dinamai "محاضرات في التخريج".

تعريف التخريج:  
لغة :  مادة(ج ر ج ) تدور في معناها علي الظهور و البروز
قيل: الإستخراج بمعني الإستنباط
إصطلاحا:
- إبراد المؤلف أحاديث كتاب ما بأسانيد لنفسه, يلتقي مع مؤلف الأصل في شيخه أو من فوقه.
-  عزو الأحاديث إلي من أخرجها من أئمة الحديث في كتابه مع الحكم عليها

الغرض في التخريج
- معرفة مصدر الحديث و حاله من حيث القبول والرد

فوائد التخريج:
1. معرفة مصدر أو مصادر الحديث
2. جمع أكبر عدد من أساند الحديث
3. معرفة حال الإسناد بتتبع الطرق
4. معرفة حال الحديث  بناء علي كثير من الطرق
5. إرتقاء الحديث بكثرة طرقه

نماذج تتضح بها فوائد التخريج
الأول:






















Ilmu Takhrij dan Studi Sanad


Pengertian Takhrij

Takhrij menurut bahasa mempunyai beberapa makna. Yang paling mendekati di sini adalah berasal dari kata kharaja ( خَرَجَ ) yang artinya nampak dari tempatnya, atau keadaannya, dan terpisah, dan kelihatan. Demikian juga kata al-ikhraj ( اْلِإخْرَج ) yang artinya menampakkan dan memperlihatkannya. Dan al-makhraj ( المَخْرَج ) artinya artinya tempat keluar; dan akhrajal-hadits wa kharrajahu artinya menampakkan dan memperlihatkan hadits kepada orang dengan menjelaskan tempat keluarnya.

Takhrij menurut istilah adalah menunjukkan tempat hadits pada sumber aslinya yang mengeluarkan hadits tersebut dengan sanadnya dan menjelaskan derajatnya ketika diperlukan.

Sejarah Takhrij Hadits

Penguasaan para ulama terdahulu terhadap sumber-sumber As-Sunnah begitu luas, sehingga mereka tidakmerasa sulit jika disebutkan suatu hadits untuk mengetahuinya dalam kitab-kitab As-Sunnah. Ketika semangat belajar sudah melemah, mereka kesulitan untuk mengetahui tempat-tempat hadits yang dijadikan sebagai rujukan para ulama dalam ilmu-ilmu syar’i. Maka sebagian dari ulama bangkit dan memperlihatkan hadits-hadits yang ada pada sebagian kitab dan menjelaskan sumbernya dari kitab-kitab As-Sunnah yang asli, menjelaskan metodenya, dan menerangkan hukumnya dari yang shahih atas yang dla’if. Lalu muncullah apa yang dinamakan dengan “Kutub At-Takhrij” (buku-buku takhrij), yang diantaranya adalah :

Takhrij Ahaadits Al-Muhadzdzab; karya Muhammad bin Musa Al-Hazimi Asy-Syafi’I (wafat 548 H). Dan kitab Al-Muhadzdzab ini adalah kitab mengenai fiqih madzhab Asy-Syafi’I karya Abu Ishaq Asy-Syairazi.
Takhrij Ahaadits Al-Mukhtashar Al-Kabir li Ibni Al-Hajib; karya Muhammad bin Ahmad Abdul-Hadi Al-Maqdisi (wafat 744 H).
Nashbur-Rayah li Ahaadits Al-Hidyah li Al-Marghinani; karya Abdullah bin Yusuf Az-Zaila’I (wafat 762 H).
Takhrij Ahaadits Al-Kasyaf li Az-Zamakhsyari; karya Al-Hafidh Az-Zaila’I juga. [Ibnu Hajar juga menulis takhrij untuk kitab ini dengan judul Al-Kafi Asy-Syaafi fii Takhrij Ahaadits Asy-Syaafi ]
Al-Badrul-Munir fii Takhrijil-Ahaadits wal-Atsar Al-Waqi’ah fisy-Syarhil-Kabir li Ar-Rafi’I; karya Umar bin ‘Ali bin Mulaqqin (wafat 804 H).
Al-Mughni ‘an Hamlil-Asfaar fil-Asfaar fii Takhriji maa fil-Ihyaa’ minal-Akhbar; karya Abdurrahman bin Al-Husain Al-‘Iraqi (wafat tahun 806 H).
Takhrij Al-Ahaadits allati Yusyiiru ilaihat-Tirmidzi fii Kulli Baab; karya Al-Hafidh Al-‘Iraqi juga.
At-Talkhiisul-Habiir fii Takhriji Ahaaditsi Syarh Al-Wajiz Al-Kabir li Ar-Rafi’I; karya Ahmad bin Ali bin Hajar Al-‘Asqalani (wafat 852 H).
Ad-Dirayah fii Takhriji Ahaaditsil-Hidayah; karya Al-Hafidh Ibnu Hajar juga.
Tuhfatur-Rawi fii Takhriji Ahaaditsil-Baidlawi; karya ‘Abdurrauf Ali Al-Manawi (wafat 1031 H).

Contoh :

Berikut ini contoh takhrij dari kitab At-Talkhiisul-Habiir (karya Ibnu Hajar) :

Al-Hafidh Ibnu Hajar rahimahullah berkata,”Hadits ‘Ali bahwasannya Al-‘Abbas meminta kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam tentang mempercepat pembayaran zakat sebelum sampai tiba haul-nya. Maka Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam memberikan keringanan untuknya. Diriwayatkan oleh Ahmad, para penyusun kitab Sunan, Al-Hakim, Ad-Daruquthni, dan Al-Baihaqi; dari hadits Al-Hajjaj bin Dinar, dari Al-Hakam, dari Hajiyah bin ‘Adi, dari ‘Ali. Dan diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari riwayat Israil, dari Al-Hakam, dari Hajar Al-‘Adawi, dari ‘Ali. Ad-Daruquthni menyebutkan adanya perbedaan tentang riwayat dari Al-Hakam. Dia menguatkan riwayat Manshur dari Al-Hakam dari Al-Hasan bin Muslim bin Yanaq dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dengan derajat mursal.  Begitu juga Abu Dawud menguatkannya. Al-Baihaqi berkata,”Imam Asy-Syafi’I berkata : ‘Diriwayatkan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bahwasannya beliau mendahulukan zakat harta Al-‘Abbas sebelum tiba masa haul (setahun), dan aku tidak mengetahui apakah ini benar atau tidak?’. Al-Baihaqi berkata,”Demikianlah riwayat hadits ini dari saya. Dan diperkuat dengan hadits Abi Al-Bakhtari dari ‘Ali, bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Kami sedang membutuhkan lalu kami minta Al-‘Abbas untuk mendahulukan zakatnya untuk dua tahun”. Para perawinya tsiqah, hanya saja dalam sanadnya terdapat inqitha’. Dan sebagian lafadh menyatakan bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ‘Umar,”Kami pernah mempercepat harta Al-‘Abbas pada awal tahun”. Diriwayatkan oleh Abu Dawud Ath-Thayalisi dari hadits Abi Rafi’” [At-Talkhiisul-Habiir halaman 162-163]

METODE TAKHRIJ

Dalam takhrij terdapat beberapa macam metode yang diringkas dengan mengambil pokok-pokoknya sebagai berikut :

Metode Pertama, takhrij dengan cara mengetahui perawi hadits dari shahabat

Metode ini dikhususkan jika kita mengetahui nama shahabat yang meriwayatkan hadits, lalu kita mencari bantuan dari tiga macam karya hadits :

Al-Masaanid (musnad-musnad) : Dalam kitab ini disebutkan hadits-hadits yang diriwayatkan oleh setiap shahabat secara tersendiri. Selama kita telah mengetahui nama shahabat yang meriwayatkan hadits, maka kita mencari hadits tersebut dalam kitab al-masaanid hingga mendapatkan petunjuk dalam satu musnad dari kumpulan musnad tersebut.
Al-Ma’aajim (mu’jam-mu’jam) : Susunan hadits di dalamnya berdasarkan urutan musnad para shahabat atau syuyukh (guru-guru) atau bangsa (tempat asal) sesuai huruf kamus (hijaiyyah). Dengan mengetahui nama shahabat dapat memudahkan untuk merujuk haditsnya.
Kitab-kitab Al-Athraf : Kebanyakan kitab-kitab al-athraf disusun berdasarkan musnad-musnad para shahabat dengan urutan nama mereka sesuai huruf kamus. Jika seorang peneliti mengetahui bagian dari hadits itu, maka dapat merujuk pada sumber-sumber yang ditunjukkan oleh kitab-kitab al-athraf tadi untuk kemudian mengambil hadits secara lengkap.
Metode Kedua, takhrij dengan mengetahui permulaan lafadh dari hadits

Cara ini dapat dibantu dengan :

Kitab-kitab yang berisi tentang hadits-hadits yang dikenal oleh orang banyak, misalnya : Ad-Durarul-Muntatsirah fil-Ahaaditsil-Musytaharah karya As-Suyuthi; Al-Laali Al-Mantsuurah fil-Ahaaditsl-Masyhurah karya Ibnu Hajar; Al-Maqashidul-Hasanah fii Bayaani Katsiirin minal-Ahaaditsil-Musytahirah ‘alal-Alsinah karya As-Sakhawi; Tamyiizuth-Thayyibminal-Khabits fiimaa Yaduru ‘ala Alsinatin-Naas minal-Hadiits karya Ibnu Ad-Dabi’ Asy-Syaibani; Kasyful-Khafa wa Muziilul-Ilbas ‘amma Isytahara minal-Ahaadits ‘ala Alsinatin-Naas karya Al-‘Ajluni.
Kitab-kitab hadits yang disusun berdasarkan urutan huruf kamus, misalnya : Al-Jami’ush-Shaghiir minal-Ahaaditsil-Basyir An-Nadzir karya As-Suyuthi.
Petunjuk-petunjuk dan indeks yang disusun para ulama untuk kitab-kitab tertentu, misalnya : Miftah Ash-Shahihain karya At-Tauqadi; Miftah At-Tartiibi li Ahaaditsi Tarikh Al-Khathib karya Sayyid Ahmad Al-Ghumari; Al-Bughiyyah fii Tartibi Ahaaditsi Shahih Muslim karya Muhammad Fuad Abdul-Baqi; Miftah Muwaththa’ Malik karya Muhammad Fuad Abdul-Baqi.

Metode Ketiga, takhrij dengan cara mengetahui kata yang jarang penggunaannya oleh orang dari bagian mana saja dari matan hadits

Metode ini dapat dibantu dengan kitab Al-Mu’jam Al-Mufahras li Alfaadzil-Hadits An-Nabawi, berisi sembilan kitab yang paling terkenal diantara kitab-kitab hadits, yaitu : Kutubus-Sittah, Muwaththa’ Imam Malik, Musnad Ahmad, dan Musnad Ad-Darimi. Kitab ini disusun oleh seorang orientalis, yaitu Dr. Vensink (meninggal 1939 M), seorang guru bahasa Arab di Universitas Leiden Belanda; dan ikut dalam menyebarkan dan mengedarkannya kitab ini adalah Muhammad Fuad Abdul-Baqi.

Metode Keempat, takhrij dengan cara mengetahui tema pembahasan hadits

Jika telah diketahui tema dan objek pembahasan hadits, maka bisa dibantu dalam takhrij-nya dengan karya-karya hadits yang disusun berdasarkan bab-bab dan judul-judul. Cara ini banyak dibantu dengan kitab Miftah Kunuz As-Sunnah yang berisi daftar isi hadits yang disusun berdasarkan judul-judul pembahasan. Kitab ini disusun oleh seorang orientalis berkebangsaan Belanda yang bernama Dr. Arinjan Vensink juga. Kitab ini mencakup daftar isi untuk 14 kitab hadits yang terkenal, yaitu :

Shahih Bukhari
Shahih Muslim
Sunan Abu Dawud
Jami’ At-Tirmidzi
Sunan An-Nasa’i
Sunan Ibnu Majah
Muwaththa’ Malik
Musnad Ahmad
Musnad Abu Dawud Ath-Thayalisi
Sunan Ad-Darimi
Musnad Zaid bin ‘Ali
Sirah Ibnu Hisyam
Maghazi Al-Waqidi
Thabaqat Ibnu Sa’ad
Dalam menyusun kitab ini, penyusun (Dr. Vensink) menghabiskan waktunya selama 10 tahun, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan diedarkan oleh Muhammad Fuad Abdul-Baqi yang menghabiskan waktu untuk itu selama 4 tahun.

STUDI SANAD HADITS

Yang dimaksudkan dengan studi sanad hadits adalah mempelajari mata rantai para perawi yang ada dalam sanad hadits. Yaitu dengan menitikberatkan pada mengetahui biografi, kuat lemahnya hafalan serta penyebabnya, mengetahui apakah mata rantai sanad antara seorang perawi dengan yang lain bersambung atau terputus, dengan mengetahui waktu lahir dan wafat mereka, dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan Al-Jarh wat-Ta’dil.

Setelah mempelajari semua unsur yang tersebut di atas, kemudian kita dapat memberikan hukum kepada sanad hadits. Seperti mengatakan,”Sanad hadits ini shahih, Sanad hadits ini lemah, atau Sanad hadits ini dusta”. Ini terkait dengan memberikan hukum kepada sanad hadits.

Sedangkan dalam memberikan hukum kepada matan hadits, disamping melihat semua unsur yang tersebut di atas, kita harus melihat unsur-unsur yang lain. Seperti meneliti lebih jauh matannya untuk mengetahui apakah isinya bertentangan dengan riwayat perawi yang lebih terpercaya atau tidak. Dan apakah di dalamnya terdapat illat yang dapat menjadikannya tertolak atau tidak. Kemudian setelah itu kita memberikan hukum kepada matan tersebut. Seperti dengan mengatakan : “Hadits ini shahih” atau “Hadits ini dla’if”. Memberikan hukum kepada matan hadits lebih sulit daripada memberikan hukum kepada sanad. Tidak ada yang mampu melakukannya kecuali yang ahli dalam bidang ini dan sudah menjalaninya dalam kurun waktu yang lama.

Dalam studi sanad ini, buku-buku yang dapat digunakan untuk membantu adalah buku-buku yang membahas tentang Al-Jarh wat-Ta’dil serta biografi para perawi.

Penulis: Abu Al Jauzaa

Sumber tulisan:
http://jacksite.wordpress.com/2007/07/05/ilmu-hadits-ilmu-takhrij-dan-studi-sanad/

Ini Dia, Orang Indonesia Pertama Pemegang "Triple CCIE"


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Cisco memiliki beberapa tingkatan program sertifikasi jaringan komputer, salah satunya adalah Cisco Certified Internetwork Expert (CCIE) yang merupakan tingkatan tertinggi dan sangat ketat ujiannya.

Sertifikasi ini merupakan jaminan bagi seseorang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang networking. Ada delapan sertifikat CCIE yang bisa dipilih oleh profesional TI sesuai kebutuhan pekerjaannya.

Satu "gelar" CCIE saja sudah sangat sulit diraih, tapi ternyata ada yang sudah punya tiga sertifikasi CCIE. Salah satunya, yang membanggakan, berasal dari Indonesia yaitu Himawan Nugroho.

Ketika mendapatkan CCIE ketiga pada tahun 2007, Himawan menjadi orang Indonesia pertama yang memiliki tiga sertifikat ini sekaligus. Hingga kini, hanya dua orang Indonesia dari 400-an orang yang memiliki triple CCIE di seluruh dunia.

Sertifikat pertama adalah CCIE Routing and Switching (diperoleh di Jepang, September 2001). Sertifikat kedua adalah CCIE Security (diperoleh di Belgia, Januari 2006). Sertifikat ketiga adalah CCIE Service Provider (diperoleh di Belgia, September 2007).

"Tesnya delapan jam di depan komputer, dalam sebuah laboratorium. Tes terbagi dalam beberapa sesi dan masing-masing sesi harus bisa dijawab minimal 80 persen," ungkap Himawan saat ditemui Kompas.com usai membagi pengalaman di kampus Bina Nusantara Syahdan Jakarta, Selasa (27/3/2012).

Ketatnya tes dan waktu yang terbatas, menjadi sebab mengapa hanya sedikit sekali yang bisa lulus dari tes untuk mendapatkan sertifikat CCIE. Dari pengalaman Himawan di Jepang, dari 7 orang yang ikut tes, hanya dirinya yang lulus dan mendapat sertifikat tersebut.

Untuk bisa mengikuti tes CCIE, profesional TI harus mengikuti tes computer base sehingga hasil tesnya bisa didaftarkan ke website Cisco untuk proses kualifikasi. Tes Computer Base bisa dilakukan dimana saja, namun tes CCIE harus dilakukan di negara penyelenggara.

Peserta yang memenuhi kualifikasi, akan mendapat kesempatan untuk mem-"booking" tes di negara-negara terdekat yang mengadakan tes CCIE. Peserta yang sudah terdaftar, harus datang ke negara penyelenggara untuk mengikuti tes selama 8 jam tersebut.

Pria yang lebih dari 10 tahun berkecimpung di dunia teknologi ini telah mengunjungi 30 negara sepanjang karirnya untuk mengerjakan beragam proyek.

Kesempatan ini bisa didapat setelah ia memiliki triple CCIE. Kini, ia menetap di Dubai dan bekerja sebagai Technical Adviser Cisco System untuk Cisco EMEA (Europe, Midle East, and Africa).

Datang ke Indonesia
Dalam kunjungan lima hari di Indonesia, Himawan menyebut kunjungan pribadinya ini dalam rangka acara Indonesia Networkers 2012.

"Saya ingin membagikan pengalaman saya tentang bagaimana bersaing di pasar global, bagaimana caranya bisa bekerja di perusahaan besar dunia, dan bagaimana menjadi orang Indonesia yang punya daya saing di dunia," ungkapnya.

Hari pertama ia telah mengunjungi kampus Institut Teknologi Nasional (Itenas) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Hari kedua ia mengunjungi Universitas Indonesia (UI) Depok, dan Universitas Bina Nusantara (Binus) Syahdan Jakarta.

Hari ketiga, akan digunakan untuk memberi seminar bagi 400 profesional TI di Plaza Bapindo, Jakarta. Hari selanjutnya ia akan mengadakan pertemuan dengan beberapa petinggi media di Indonesia. Himawan juga akan mengadakan makan malam bersama para profesional TI.

Sumber tulisan:
http://tekno.kompas.com/read/2012/03/28/0954360/Ini.Dia.Orang.Indonesia.Pertama.Pemegang.Triple.CCIE

Rabu, Maret 28, 2012

(Tugas) Kesan dan Pesan Kelas Dasar IPSC 2012

Ijinkan saya mengutip perkataan Goenawan Moehammad yang bunyinya kurang lebih seperti ini:
“Bahasa itu ‘lemah’. Ia sering kali tidak jatuh persis dengan apa yang ada di benak kita”
 
Kalo kolumnis sekelas GM saja kadang tak mampu menceritakan apa yang ada di benaknya, bagaimana dengan kita yang hanya bermodal bahasa pas-pasan. Ada cerita di setiap sisi momen yang kami lewati. Ada rasa yang tak cukup hanya diungkapkan lewat kosakata. Karna Ia, punya ceritanya sendiri.  Tapi saya akan berusaha sebisa mungkin… :D
 
Kalo di kelas sering kita mendengarkan kalimat khas ini “Disini tidak menerima setoran alasan!”, kali ini mungkin kita harus membuangnya jauh-jauh, karna sepanjang tulisan ini, hanya akan berisi rangkuman alasan, alasan….dan alasan hehe
 
Baiklah, Mari kita mulai:
 
Kamis 26 Januari 2012 Pukul 03:00 PM. Satu persatu roman-roman ‘aneh’ itu bermunculan. Wajah asing penuh tanya, persis rautku ketika itu. Ternyata mereka adalah calon teman sependirataanku di hari mendatang. Dengan sangat bersahaja, Mas Faiz membuka pidato atau apalah istilahnya. Sederhana. Tidak menggebu-gebu,  tapi mampu memacu adrenalin dan menggelitik rasa penasaran para peserta untuk mengetahui apa – sebenarnya – fotografi itu. Meski terkesan ‘briefing’ , tapi ‘kultum’ founder IPSC ini mampu memberi gambaran singkat tentang dunia fotografi, arah dan mau dibaaawa kemana…
 
27 Januari 2012, bukan landscape, bukan arsitektur…apalagi model :p. Yang disuruh jepret cuma barisan baterai yang membosankan. Tapi, paling tidak gerakan motret ‘freestyle’ yang lucu dari teman-teman perlahan menutupi rasa itu. Mulai dari yang tengkurap sampai bokong di atas :D 
 
28 Januari 2012, memasuki kelas ke-dua. Bermodal 5 jam teori dasar di kelas pertama, berangkatlah para peserta ‘dikawal’ dua mentor menuju Masjid Ibn Thulun. Masjid favorit para sesepuh IPSC. 
Tak ada kendala dalam perjalanan, mengingat mayoritas peserta sudah pernah melawat di tempat yang sama. Dibuka dengan ‘briefing’ sekitar 30 menit, lalu petualangan pun dimulai. Terlihat para peserta berburu angle dan komposisi. Mulai dari yang menyisir perspektif pilar-pilar interior sampai yang ada yang kerjanya hanya ‘mengukur’ grafik dan pola-pola ornamen. Keindahan Masjid yang dibangun tahun 876 ini memang tak pernah luput dari sorotan para pelancong. Tak ayal, kawasan ini seringkali dipadati pengunjung, baik turis mancanegara maupun domestik.  
 
29 Januari 2012 menandai hari ‘Post prossecing’ pertama. Agenda kritik foto hasil jepretan hari sebelumnya. Di hari itu, kami kembali bernostalgia dengan Photosop. ‘Tool’ favorit para pecinta “kamar gelap” (maaf kalo istilahnya salah, Shifu!). Ilmu dasar photosop yang pernah saya pelajari tiga tahun silam, perlahan kembali. Mas Faiz memulai kelas. Satu per satu foto dibedah. Detil. Bahkan sejak belajar fotografi, saya belum pernah melihat kritik foto sedetil itu. Satu per satu istilah fotografi bermunculan. Mulai dari komposisi, angle sampai tonal. Melongok. Namun bukan hanya saya, peserta yang lain pun demikian. Dari sekian banyak kritikan yang dialamatkan Mentor ke peserta, bagian titik fokus lah yang paling menyita perhatian saya. Selain Ilmu segitiga emas – ISO, Diafragma dan kecepatan-, kesalahan paling fatal dari foto-foto saya adalah bagaimana cara menjatuhkan titik fokus. Ketika saya menanyakan hal ini kepada mentor, “Kuncinya ada di foto baterai!”, jawab Mas Faiz datar. Dan, saya pun tersadar bahwa titik tolak dari ilmu titik fokus itu berangkat dari foto baterai yang membosankan 3 hari lalu itu. Ouch!
 
Kelas ini tidak hanya mengajarkan fotografi, tapi juga Psikologi, Budaya dan Manajemen waktu.  Masih BANYAK SEKALI jejak kisah yang belum sempat kami tuangkan disini. Belum termasuk antrian ‘hammam’ di rumah karna buru-buru masuk kelas, belum termasuk gonta-ganti laptop sampai empat kali. Bangunin teman jam tujuh pagi buat minjem laptop. Semua peristiwa ini mengajarkan kami kesabaran. Pelajaran – yang menurut saya – paling penting dan paling susah diantara semua. Bahkan ketika menulis ini, saya masih bertanya-tanya entah sampai kapan saya bisa bertahan di kelas ini.
Berharap suatu saat ada kesempatan lain dan kami bisa berbagi cerita lebih banyak lagi.
 
Pesan:
Buat Kelas HI IPSC 2012 Keberhasilan itu kayak orang hamil. Semua hanya memeberi selamat tapi mereka tidak tahu berapa kali ... baru bisa 'jadi'. Jangan menyerah kata Kerispatih! :D
 
NB:
Baru sadar ternyata disuruh nulis 2500 karakter. Saya hampir nulis 2500 kata (word). Pantesan dari malam sampai pagi tulisan ini tidak selesai-selesai. Maaf buat Mas editor kalo tulisannya berantakan :D!

Sejarah, Cara Kerja, dan Jenis Lensa Kamera


Lensa kamera terbuat dari kaca berbentuk melengkung yang berfungsi memfokuskan gambar pada kamera.

Lensa kamera tidak terbuat dari lensa tunggal melainkan kombinasi dari beberapa lensa yang dibuat sedemikian rupa untuk membelokkan cahaya sehingga dapat ditangkap film atau sensor.

Tergantung pada bentuk dan ukuran lensa, banyak efek fotografi yang dapat dihasilkan oleh jenis lensa yang berbeda seperti efek distorsi, efek makro, dan sebagainya.

Sejarah

Lensa kamera paling awal digunakan untuk membuat gambar yang kemudian ditransfer ke lempengan yang sudah dilapisi bahan kimia tertentu.

Penemu metode tersebut adalah Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1927.

Sejak saat itu, fotografi telah berkembang dari lensa sederhana hingga fotografi digital seperti yang kita kenal sekarang.

Lensa kamera telah memungkinkan kita, dan generasi masa depan, untuk melihat masa lalu dalam gambar.

Dari foto-foto hitam putih hingga video digital hari ini, semua memerlukan ‘jasa’ lensa untuk membiaskan cahaya ke film atau sensor digital.

Cara Kerja

Lensa kamera menggunakan prinsip refraksi untuk memfokuskan cahaya ke film atau sensor kamera.

Refraksi terjadi karena cahaya mengalami perubahan arah saat melewati lensa.

Hal ini memungkinkan cahaya untuk fokus pada shutter (rana), dan ketika shutter dibuka, cahaya akan mengenai film menciptakan citra negatif.

Kamera digital juga bekerja dengan cara yang sama, hanya saja alih-alih menggunakan film, cahaya ditangkap oleh sensor.

Jenis

Sebuah lensa bisa menjadi bagian dari kamera atau menjadi aksesori kamera.

Ada berbagai jenis lensa kamera. Salah satu yang populer adalah lensa fisheye (mata ikan) yang dapat membuat gambar terdistorsi sehingga tampak seperti gelembung.

Jenis lensa lain meliputi lensa untuk fotografi udara, lensa zoom, inframerah, ultraviolet, dan berwarna.

Pertimbangan

Lensa kamera termasuk barang ringkih sehingga mudah rusak. Pastikan lensa terhindar dari guncangan terutama ketika Anda membawanya bepergian.

Untuk menghindari tergores, bersihkan dengan pembersih yang dibuat khusus untuk lensa serta lap menggunakan kain microfiber.

Lensa kamera harus disimpan di tempat kering untuk mencegah kelembaban yang dapat membuat lensa berkabut.

Teknologi lensa kamera terus berkembang dan semakin menyempurnakan produk yang kini sudah beredar.

Berbagai fitur juga mulai ditambahkan seperti fokus otomatis serta desain yang lebih ‘tahan banting’.

Fotografi telah berkembang pesat hanya dari sekedar sarana dokumentasi hingga menjadi sebuah bentuk seni tersendiri. []

Sumber tulisan:
http://oketips.com/13052/tips-fotografi-sejarah-cara-kerja-dan-jenis-lensa-kamera/

Format file RAW dan JPG


Kamera digital menyimpan hasil foto dalam bentuk file yang memiliki format JPG. File JPG sendiri merupakan standar untuk gambar digital terkompresi, artinya sudah melalui proses tertentu sehingga ukuran filenya cukup kecil. Keuntungannya kita bisa menyimpan banyak file foto dalam satu keping media simpan (SD card, memory stick dsb) namun kerugiannya kualitas gambar dari file JPG tidak sebaik gambar yang tidak dikompres.

pengolahan RAW

Dalam kamera digital, file JPG sendiri adalah hasil proses internal kamera yang mengolah keluaran dari sensor. Proses yang terjadi paling tidak ada tiga macam, yaitu interpolasi piksel (demosaicing), pengolahan (sharpening, WB, noise reduction, gamma) dan kompresi. Proses ini selalu terjadi setiap kita memotret dengan format JPG, dan untungnya waktu yang diperlukan kamera untuk mengolah ini semua sangat singkat, kurang dari satu detik saja.

Kompresi sendiri memakai teknik lossy yang akan mengurangi kualitas hasil foto. Pada kamera disediakan minimal dua pilihan kompresi, biasa disebut dengan Quality. Pilihan yang ada misalnya BEST / FINE dan NORMAL / BASIC dimana itu mewakili dari tingkat kompresi JPG yang diterapkan. Semakin tinggi kompresi JPG maka file JPG yang dihasilkan akan semakin kecil, namun hasil fotonya akan semakin jelek.

Kamera tertentu menyediakan pilihan untuk memilih format RAW alias file asli keluaran dari sensor. File RAW ini apa adanya, belum mengalami proses pengolahan apapun sehingga masih perlu diolah lagi di komputer menjadi file lain. Umumnya file RAW memakai 12 bit atau 14 bit, lebih tinggi dari JPG yang hanya 8 bit data. File RAW umumnya berukuran puluhan MB (mega byte) dan punya nama ekstensi yang berbeda sesuai manufakturnya, misal Nikon itu NEF dan Canon itu CR2.

Pada saat kita mengolah file RAW di komputer, banyak pengolahan yang bisa diatur sesuka kita, seperti dynamic range (highlight dan shadow),  warna, level, ketajaman dan pengurang noise. Selanjutnya kita bisa menyimpan hasil olahan kita ke format file lain seperti TIFF (tanpa kompresi) atau JPG biasa. Karena file RAW tidak praktis dan menyita waktu untuk mengolah maka sebaiknya memakai RAW hanya pada saat-saat tertentu saja, yang membutuhkan campur tangan kita dalam pengolahan gambarnya.


Format file RAW dan JPG
Kategori: KAMERA DIGITAL
Tanggal publikasi: 2011-11-13 12:40:20 

Penulis: Erwin Mulyadi

Sumber tulisan: 
http://www.id-photographer.com/?idp=article&page=view.html&idArtikel=23

Warna dalam Fotografi

Warna dalam fotografi
Secara prinsip, warna merupakan salah satu elemen penting dalam fotografi. Warna sangat merespon mata dan menstimulus rasa. Warna membuat rangsangan emosi, karena itu setiap personal memiliki rasa terhadap warna yang berbeda. Pilihan warna memberi pengaruh langsung terhadap persepsi yang melihat. Warna juga menjadi simbol dan perlambang dari sesuatu maupun mengetengahkan identifikasi terhadap sesuatu. Warna sangat eye catching dalam sajian menarik apalagi berkorespondensi dengan elemen bentuk. Foto-foto piktorial lebih cenderung menekankan warna dalam tampilannya. Deskripsi warna dalam fotografi, terkategorisasikan dalam tiga macam penjelasan. Ketiganya terdefinisi sebagai (1) warna dari spektrum cahaya (fisik), (2) warna kimiawi dan (3) warna yang memberi pengaruh psikis.

Warna cahaya
Warna cahaya merupakan warna dari gelombang elektromagnetik yang berasal dari sumber cahaya. Warna sebagai bagian dari spektrum cahaya (warna terbentuk dari spektrum cahaya) yang merujuk pada cahaya yang terdefraksi dalam berbagai warna. Teori spektrum warna yang digagas Isaac Newton menjelaskan bahwa cahaya terdiri bermacam gelombang. Masing-masing gelombang memancarkan warna cahaya yang berbeda. Hanya sebagian kecil saja berbagai cahaya spektrum yang ada di alam ini yang bisa ditangkap oleh medium mata. Antara mata sebagai medium tentu berbeda dengan medium kamera ketika menangkap spektrum cahaya. Kadang justru antara mata dan medium lain memberi hasil yang berbeda.

Cahaya merupakan sinar foton (partikel tanpa berat) yang bergerak . Foton adalah energi terkecil yang dipancarkan sumber cahaya. Kecepatan bergeraknya cahaya adalah 300.000 km/detik. Cahaya bergerak seperti gelombang sehingga dapat diukur panjang gelombangnya.

Spektrum cahaya yang tampak oleh mata adalah berkisar 400 nm - 700 nm. Jika frekuensinya lebih rendah maka termasuk infra merah yang tak tertangkap oleh mata dan frekuensi lebih tinggi dihasilkan ultraviolet yang juga tak nampak oleh mata. Maka hasil foto infra red sebesarnya bukan warna infra red sebenarnya, tetapu hanya gambaran efek yang ditimbulkan sinar infra red.
Warna-warna dengan panjang gelombang pendek (frekuensi tinggi) adalah warna merah, jingga, kuning. Lebih cenderung warm color. Sedangkan warna dengan panjang gelombang pendek (frekuensi rendah) adalah warna biru, lebih mirip cool color.

Dari sejumlah warna dalam spektrum yang nampak, terdapat warna triple sebagai warna dasar. Disebut warna dasar karena warna inilah yang membentuk warna-warna lain dalam kombinasinya. Warna triple terdiri dari Red, Green, Blue atau dikenal dengan warna RGB. Hasil kamera foto digital yang kita gunakan merupakan perpaduan filter RGB. Filter ini ditempatkan dipermukaan sensor untuk menghasilkan foto berwarna seperti realitas yang terlihat. Warna-warna RGB dalam susunan mosaik di atas photosite tersebut menjadikan foto digital berwarna. Warna merah, hijau dan biru yang dihasilkan oleh spektrum cahaya dinamakan warna addictive. Penggabungan warna addictive menghasilkan warna putih yang dianggap sebagai penambahan (add) yang berkebalikkan dengan warna substractive.

Warna kimiawi atau pigmen
Berbeda dengan warna yang dihasilkan spektrum cahaya. Warna kimiawi adalah warna yang sudah ada pada benda. Warna materi adalah warna pigmen yang dimiliki sebuah benda dan memberi ciri warna. Pigmentasi pada benda tidak menghasilkan cahaya melainkan bergantung sumber cahaya sekitarnya untuk terlihat mata. Klasifikasi warna pigmen menurut teori Prang digolongkan dalam beberapa tingkatan, yaitu: (1) warna primer, (2) warna sekunder, (3) warna tersier.

Warna primer merupakan warna dasar yang menghasilkan turunan warna dari hasil kombinasinya. Warna dasar ini, terdiri dari warna Merah (Red), Kuning (Yellow) dan Biru (Blue). Hal ini berbeda dengan warna addictive Merah, Hijau, Biru. Dalam teori ini, warna turunan dari hasil pencampuran warna primer disebut warna sekunder. Warna sekunder merupakan campuran dua warna primer, sebagai contoh: Warna merah dengan kuning menghasilkan warna orange atau jingga. Warna kuning dengan biru menghasilkan warna hijau. Sedangkan pencampuran warna biru dengan merah menghasilkan warna ungu. Sementara warna trisier merupakan gabungan warna sekunder dengan dengan warna primer.

Warna Psikis
Setiap warna memberikan kesan. Keagungan, mewah, kesejukan, kesedihan, maupan kegembiraan adalah deskripsi terbatas terhadap kesan yang ditampilkan oleh warna. Warna juga memberi gambaran suasana yang berhubungan dengan rasa. Warna menjadi simbol yang digunakan menginterpretasikan makna. Dalam fotografi, warna menjadi elemen penting. Warna adalah rangsangan visual yang dilakukan oleh mata dan otak dari interaksi objek dan sumber cahaya. Selain berfungsi memisahkan dan membedakan elemen dalam foto, warna juga memberi keindahan, menarik perhatian, serta berperan penting dalam penyampaian pesan. Disitulah warna membentuk komunikasi psikis.

Pengaruh warna cahaya terhadap warna pigmen
Warna cahaya yang menyinari akan memberi pengaruh terhadap hasil warna benda. Ketika warna benda disinari cahaya maka akan menghasilkan berbeda dengan warna pigmen benda awalnya. Warna pigmen melekat pada bahan, sedangkan warna subtraktif berasal dari cahaya. Ketika sumber cahaya dengan temperatur warna sekitar 3200 K dihasilkan dari lentera, petromak, obor, lampu pijar menimpah warna pigmen, maka hasil warna pigmen menjadi warna kombinasi yang tidak lagi natural dalam tonenya.

Warna addictive
Ada dua macam sifat warna, yaitu additive dan subtractive. Warna additive berasal dari cahaya spectrum. Warna additive terdiri dari merah (Red), hijau (Green), biru (Blue) yang disingkat RGB.

Warna substractive
Warna Dasar yang digunakan pada hasil cetak secara kimiawi adalah Cyan, Magenta, Yellow (Kuning). Disebutkan warna Magenta adalah warna merah yang paling murni. Begitu juga warna Cyan yang digambarkan sebagai warna biru Ben Hur. Sedangkan Warna Kuning adalah warna kuning Lemon. Penambahan warna hitam dilakukan pada pencetakan karena penggabungan warna substractive tidak benar-benar menghasilkan warna hitam tetapi warna kecoklatan.

Yang selalu menjadi persoalaan ketidaksamaan warna hasil pemotretan yang terlihat dilayar monitor dengan hasil cetak disebabkan teori sistem warna berbeda. Sehingga, warna RGB yang dihasillkan kamera digital dikomparasikan dengan warna CMYK yang dihasilkan tinta cetak diperlukan kalibrasi untuk menyamakannya. Meskipun hakekatnya masih ada selisih penyimpangan warna.

Macam warna
Macam warna warm color dan cool color, diantara dua macam warna tersebut ada warna netral. Warna dingin (cool color) merupakan warna yang memberi kesan kesejukan, kedamaian maupun ketenangan. Warna-warna tersebut, misalnya biru, hijau dan ungu. Warna biru sebagai warna langit siang hari ketika cerah. Sedangkan hijau lebih identik dengan warna hijau daun. Warna hangat (warm color) berhubungan dengan matahari yang bersinar di waktu pagi. Warna-warna yang muncul diantaranya merah, magenta, orange dan kuning yang memberi kesan kehangatan. Sedangkan neutral color terdiri dari warna putih, hitam, abu-abu. Selain itu banyak juga yang memasukkan coklat, silver dan gading kedalam warna netral.

Karakteristik warna
Warna memberi kesan psikis terhadap seseorang. Penidentifikasian warna membangun rasa dalam perlambangnya. Setiap warna memberi ciri khas yang berbeda-beda. Individu atau kelompok memilih maupun mempergunakan warna sesuai dengan seleranya. Setiap warna mempunyai karakter yang berbeda. Bermacam warna memberi makna yang berbeda pula. Seperti: (1) Warna merah punya sifat semangat membara. Karena faktor warna merah yang mengadopsi warna darah dalam tubuh, matahari pagi dan api. Warna merah memberi kesan kehangatan berlawanan dengan warna biru yang dingin. Warna merah merupakan tanda bahaya, peringatan, dan berhenti dalam traffic light. Yang melambangkan keberanian, semangat, perjuangan, kekuatan maupun kegairahan. Warna ini sangat cepat merespon mata.

(2) Warna pink melambangkan cinta dan esentrik, sementara romantisme salah satu kesan warna ini. (3) Warna orange merupakan kombinasi antara warna merah dan kuning melambangkan keceriaan, kehangatan persahabatan maupun optimisme. Warna ini mempunyai daya tarik karena cepat merangsang pandangan mata. (4) Warna kuning merupakan perlambang kegembiraan, memberi kesan terang, cerah, bersinar, ketegasan. Warna ini juga menstimulus pandangan mata sebagaimana warna jingga. Mengapa warna merah, jingga dan kuning lebih cepat ditangkap mata? Warna-warna tersebut termasuk warna yang menarik perhatian mata dibanding warna yang lain. Mata lebih peka terhadap warna-warna hangat.
Meskipun senang atau tidaknya terhadap warna tersebut sangat tergantung dengan selera.(5) Warna hijau merupakan warna alam dedaunan yang melambangkan kesegaran, relaksasi, harmoni, kealamian, kesejukan dan bersifat menenangkan. (6) Warna ungu merupakan warna kebangsawanan, aristokrat, kekuasaan, keanggunan, keindahan maupun kelembutan. Merupakan hasil perpaduan warna merah dan biru.

(7) Warna abu-abu memberi kesan ketenangan, keteduhan maupun elegan. Mudah dikombinasikan dengan berbagai warna. Tidak menunjukan kecenderungan dari kekontrasan warna. (8) Warna putih merupakan warna polos, formal dan bersih. Melambangkan kesucian, murni, ringan dan kelembutan. (9) Warna biru memberi kesan kesejukan, dingin, damai maupun memberi ketenangan pikiran. Warna ini juga memberi kesan luas pada ruang. (10) Warna hitam menggabarkan suatu misteri, kegelapan, independen dan dramatis. Selain itu juga mempunyai kesan kesunyian. Hitam termasuk warna yang solid, tegas dan kuat.

(11) Warna silver berkesan glamor, mahal dan kemilauhan. (12) Warna emas melambangkan kemakmuran, aktif dan dinamis. (13) Warna coklat identik dengan buah coklat yang berkesan tua, kesederhanaan, kaya dan hangat.n. Sedangkan (14) warna kream memberi kesan lembut dan klasik.

Jenis Warna
Meskipun kombinasi warna telah mencapai jutaan warna, tapi hingga saat ini tidak ada pernyataan kalkulasi jenis warna dengan namanya secara keseluruhan. Penyebutan nama setelah pencampuran warna tertier sudah tidak lagi terindefikasi namanya dengan jelas. Memang yang banyak dikenal adalah warna-warna terlihat secara umum. Tetapi lebih dari itu tidak dapat terdeskripsikan dengan lengkap. Jenis warna yang mudah dikenali dan sangat familiar, berasal dari warna pelangi, yaitu: Merah Jingga Kuning, Hijau, Biru Nila Ungu. Ataupun benda yang sudah indentik dengan warna, pohon coklat warna coklat, jeruk orange warna orange, perak, emas, kuning telur, gading putih maupun warna lavender dari bunga lavender, lembayung terang. Selain itu banyak warna yang dinamai tapi belum familiar, seperti Olive, Teal, Fuchsia, Lime, Aqua, Turquoise biru hijau, Beige coklat abu-abu, celadon, taupe, pirus dan lain sebagainya. Tetapi setelah turunan warna ini sangat sulit orang mengenal namanya.

Intensitas Warna
aktor yang menjelaskan intensitas warna berketerkaitan dengan kekentalan atau kepekatan suatu warna. pekat tidaknya ditentukan viskositasnya. Intensitas warna kuat merujuk nilai saturasi yang besar. Pengertian saturasi berbeda dengan kontras maupun kecerahan (brightness). Kalau kontras lebih pada perbedaan daerah shadow dan highlight. Sedangkan brightness lebih cenderung pada terang gelapnya warna.
Sementara saturasi, semakin tidak tersaturasi warna dalam sebuah foto maka foto tersebut akan mendekati monokrom.

Nada Warna
Nada warna merupakan tingkatan kecerahan suatu warna dari yang rendah hingga tinggi. Yang membedakan gelap terangnya suatu warna dari warna awal. Dari warna tua hingga ke warna lebih muda dimana diambil dalam interval 10 tingkatan menurut teori zona system yang membedakan dari deretan paling hitam hingga putih. Pencampuran warna awal dengan warna putih atau hitam menyebabkan terang gelapnya suatu warna. Pencampuran warna orisinal dengan warna putih menghasilkan warna cerah. Lantas, pencampuran warna awal dengan hitam akan menghasilkan warna gelap. Deretan degradasi dalam tahap banyak hingga sedikit ini disebut nada warna.

Warna putih akan memantulkan warna sedangkan warna hitam menyerap warna. Permukaan benda yang gelap akan menyerap banyak sinar yang datang. Sedangkan permukaan benda yang terang akan memantulkan sinar yang datang. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya overexpose parsial ketika cahaya mengenai lingkungan dimana banyak area tidak homogen.

Mengkombinasikan warna
Memilih warna dalam konteks fotografi berbeda dengan memilih warna untuk desain. Dalam desain semua warna dapat dipilih dan diatur pewarnaannya sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sedangkan untuk fotografi, pemilihan warna merupakan upaya pemaduan warna sebelum pengambilan gambar. Pemilihan warna-warna objek dalam konsep still life. Bisa juga menghindari atau menyeleksi kolaborasi unsur materi dengan background. Menyajikan warna background yang tidak sama dengan subjek.

Bagaimana membuat warna selaras maupun harmonis? Maka kombinasi warna sangat diperlukan untuk menunjang keserasihan. Perpaduan warna terdiri dari (1) warna gradasi, (2) warna senada, (3) warna kontras atau komplemen, (4) warna acak atau tak beraturan.

Warna kontras adalah representasi kebalikan dari dua warna dalam metode diagram lingkaran warna brewster.. Warna terang dengan warna gelap, misal hitam dengan putih. Warna yang bersebrangan, yaitu cyan dengan merah, magenta dengan hijau, biru dengan kuning.
Warna gradasi adalah kombinasi warna yang hampir sama atau mirip. warna setingkat lebih gelap dibanding yang lain. Gradasi warna membuat foto mempunyai ritme warna. Biasanya ada pada saat matahari terbenam maupun terbit, ditunjukkan dengan adanya degradasi warna. Biasanya fotografer memuncul degradasi warna untuk menciptakan nada warna yang menarik dipandang. Setiap tampilan warna akan terlihat menarik, bila ada keserasian maupun komplemennya. Perpaduan gradasi dari warna awal, yaitu kombinasi hitam dan abu abu. Hijau tua dan hijau muda, biru tua dan biru muda. Maupun justru warna yang bersebrangan, yaitu warna kontras. Warna hitam sangat cocok dengan perpaduan berbagai warna, semisal hitam dengan kream.
warna hitam denga warna merah, abu abu, hijau atau kuning. Kadang warna yang dihindari dalam perpaduan, seperti warna putih dengan kuning, hijau dengan putih, coklat dengan putih, biru dengan ungu, hijau dengan merah, maupun hijau ke coklat. Objek yang kaya warna belum tentu jadi menarik dibandingkan dengan objek yang hanya menampilkan dua warna. Justru warn-warna yang hampir duo color lebih mendekati hitam putih menjadi pertimbangan menarik dalam fotografi.

Sifat warna
Sebuah warna dapat dilihat dari berbagai sisi. Warna memiliki (1) saturasi atau kepekatan, (2) brightness (tingkat kecerahan warna) dan (3) corak (hue). Biasanya dalam software pengolah gambar selalu disertakan fasilitas ini. Saturation adalah kepekatan warna yang dimiliki suatu benda, penambahan saturasi membuat warna dalam foto lebih matang, sedangkan pengurangnya membuat semakin pudar. Brightness atau lightness menyangkut terang tidaknya suatu warna. Sementara, Hue lebih cenderung pada perubahan warna secara berbeda dari warna asal.
Sifat warna ini berbeda dengan nilai warna. Nilai warna berkolerasi dengan jumlah prosentase warna. Semisal, warna hitam 100% dengan warna hitam 90%, Maka warna hitam 90 % tidak murni hitam pekat.


Hubungan warna dan exposure
Intensitas cahaya yang menerangi sebuah benda mempengaruhi tingkat exposure, yaitu seberapa besar bukaan diafragma dan rana yang digunakan. Warna permukaan benda yang diterangi cahaya bisa mempengaruhi perhitungan exposure. Tidak heran bila membidik warna putih akan menaikkan nilai exposure, sehinnga mengelabuhi pengukuran diafragma dan rana sebenarnya. Sebab warna putih dianggap sinar oleh perhitungan lightmeter kamera. Sama halnya warna pakaian hitam di daerah terang atau ruang terbuka. Maka lingkungan disekitar warna hitam akan tampak over expose karena lightmeter kamera mengukur seperti tempat yang gelap, meskipun diukur dengan average metering. Hubungan warna hitam dengan gelap sangat tidak bisa dipahami kamera dengan baik. Dalam pembacaan metering warna hitam kadang memberi unsur kesalahpahaman. Kamera membacanya seperti keadaan gelap, akibatnya meng-overexpose-kan keadaan sekitarnya.

Analisis tentang pengaruh terhadap pembacaan exposure pada kertas warna:

BIRU HITAM PUTIH KUNING MERAH HIJAU
8:1/125

Artinya bahwa warna pigmen sebuah benda dalam jarak lebih dekat, memberi pengaruh pada hasil pengukuran exposure. Pembacaan ini tentu meniadakan pengaruh perbedaan spektrum cahaya dan dilakukan dengan sumber cahaya yang sama.

---------------------------------------------------------------------------


Bahasa foto adalah bahasa visual yang mudah ditangkap tanpa ada batas langguage �dan mudah dimengerti secara universal.
Saat pertama, �fotografi terlahir dari keinginan manusia untuk mengabadikan sesuatu yang terjadi. Mengenang kembali apa yang pernah diabadikan.
Kebutuhan manusia akan memotret �tidak akan pernah berhenti. Sesuatu yang menjadi bagian dari keperluan sehari hari. Mulai dari motret pas foto, KTP, paspor, ijasah, serifikat, sebagai identitas dokumen. Hingga potret keluarga, wisuda, pesta ulang tahun, pernikahan, media masa, bilboard, kalender, keperluan identifikasi kepolisian semuanya memerlukan fotografi. Juga berbagai keperluan foto untuk media massa yang disebut fotojurnalistik.
� � � �
Mengapa kita perlu berlajar foto jurnalistik? Dengan fotojurnalistik bisa membuka wawasan dengan melihat kehidupan dunia dalam berbagai sisi. Bahwa kehidupan itu beragam, orang bisa dihadirkan dalam tawa atau tangis, �gembira atau sedih dalam foto. Memasuki dunia fotojurnalistik, berarti memasuki dunia dengan tampilan seluas luasnya. Sebuah foto bisa bercerita tentang �manusia, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam.
� � � �
Fotojurnalis perlu memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas agar tidak hanya sekedar memotret seperti orang kebanyakan. Apalagi dengan revolusi kamera digital, memotret adalah menjadi pekejaan yang paling mudah. Meski, pekerjaan sulitnya adalah menghasilkan foto yang bagus.
� � � �
Menghasilkan sebuah fotojurnalistik yang baik, ada tahapan harus yang dilalui. Tidak cukup hanya menguasahi teknik fotografi saja. Memahami fotografi secara integral, diperlukan �kemampuan visual artistiknya, pemahaman lighting harus kuat, baru kemudian mengerti esensi dari isi foto. Menerjemahkan makna dalam konteks substansi sebuah foto. Agar foto itu tidak hanya menyenangkan mata memandang, karena warna atau bentuk geometrisnya menarik. �Tapi punya makna yang menyentuh hati dan perasaan orang yang melihat.
� � � �
Kultur fotojurnalistik yang berkembang di masyarakat indonesia �dipengaruhi oleh foto-foto pictorial, seremonial, atau fotonya lebih mirip dokumentasi acara.
Kadang esensi foto menjadi urutan yang terakhir dalam konsep penyampaian pesan. Lebih banyak foto foto yang normatif, tidak kaya ide dan anglenya datar.
Sehingga perkembangan foto jurnalis, �kualitas maupun kuantitas tidak pada fase yang menggembirakan.
� � � �
Partisipan yang ikut World Press Photo dari Indonesia rata rata 60-70 fotografer, tahun ini 64 peserta, jauh dibawah India maupun China.
Di situs terbesar fotografi seperti fotografer.net anggota yang mengupload foto jurnalsitik diantara 50 hingga 100 foto kategori landscape, makro, IR dan model, baru muncul 1 foto jurnalistik.
� � � �
Kebanyakan orang dengan presepsi general akan banyak perbedaan dalam memandang foto jurnalistik. Karena memang �sangat multitafsir sebagai bahasa visual. Tetapi ada juga kesaamaan cara memandang karena ada kaidah yang dipahami bersama.
Fotografi jurnalistik tidak bisa lepas dari pemahaman dasar fotografi. Mulai arah cahaya, intensitas cahaya, komposisi, angle, warna, prespektif, foreground background hingga exposure. Pemahaman PoI dari variable tunggal, variable interaksi maupun variable komunal.
� � � �
Mempelajari sifat momen, baik statis maupun dinamis. Gesture, gerak tubuh atau ekspresi wajah harus dipahami secara detail. Memahami simbol, tanda yang memberi pesan dalam makna eksplisit maupun implisit. Lantas mengembangkan ide dan kreatifitas. Ketika �fotojurnalistik dipahami secara komperhensif maka apresiasi terhadap mutu karya jurnalistik akan lebih baik.

Secara sederhana, pengertian foto jurnalistik adalah berita yang disajikan dalam bentuk foto atau �foto yang punya nilai berita.
Namun, difinisi yang paling umum �diungkapkan Wilson Hick �bahwa fotojurnalistik adalah gabungan foto dan kata.
Foto jurnalistik adalah foto yang mengandung nilai berita, mempunyai �5W (What, Who, Where, When, Why) dan 1H (How) dan bersifat faktual serta termuat dalam media.
Kata News yang artinya berita �berawal dari new yang berarti baru. Dikatakan sebuah berita ketika ada sesuatu yang baru atau aktual, sesuatu yang unik, mengandung unsur ketokohan, unsur kedekatan dan sesuatu yang menarik. Tapi tidak semua yang tidak baru bukan berita.

Beragamnya kehidupan dan perkembangan jaman maka Foto jurnalis memberi spesifikasi yang bergam pula. Kategori ini berfungsi mengelompokkan tentang bermacam peristiwa yang ada.

Dari kata itu kita mengenal Spot news atau hard news dan soft news
Antara peristiwa yang langsung direkam atau peristiwa yang bisa dipublikasikan tidak saat itu. Spot news istilah yang kerap didengar adalah bentuk penyajian berita secara langsung dan dibutuhkan kecepatan.

Macam fotojurnalistik yang dikategorisasikan World Press Photo adalah
Spot News, General in News, People on the News, Compemporay Issues, Potraiture, Nature, Sport Action, Sport Feature, Daily Life dan Arts & Entertainment.

Sedangkan jenis foto jurnalistik dibedakan single photo dan story photo. Single Photo adalah foto tunggal yang biasanya menghiasi halaman surat kabar. Sementara Story Photo adalah rangkaian foto yang membentuk cerita. Story Photo dibagi menjadi Documentary, Narrative dan argumentative.
Documantary adalah sejumlah foto yang dapat disusun secara acak penempatannya. Untuk Narrative Photo, susunannya berderet dari awal hingga akhir secara berurutan. Sedangkan Argumentatif, ketika foto itu dibadingkan dengan foto lain yang bisa memberi argumen.



Deretan fotojurnalis ternama yang tetap dikenang antara lain, Robert Capa, Henry Cartier-Bresson, W Eugene Smith dll.
Robert Capa, adalah fotografer yang mengilhami James Nachtwey dengan pernyataannya yang sangat popular "ketika hasil fotomu tidak cukup baik, karena anda tak cukup dekat dengan nya". Hasil karya foto terkenalnya adalah mengabadikan seorang tentara yang diterjang peluru ketika perang sipil di Spanyol, 1939. Sehingga ia tidak pernah menggunakan lensa tele. Capa selalu mendekati subjek yang difotonya. Jarak yang dekat ini memberi makna kedekatan terhadap subjek yang difotonya. Iapun akhirnya meninggal dalam perang di Indochina.

Bagi pecinta fotografi jurnalistik, nama James Nachtwey tentu tidak asing dalam ingatan. James Nachtwey adalah fotojurnalis yang paling ternama dan terpopuler saat ini. Secara spesifik, ia menjadi fotografer perang �yang anti perang. Karya karya spektakulernya mengilhami banyak fotografer muda �mengikuti jejaknya. Karya tentang manusia dengan penderitaan, kepedihan digaris depan dan belakang. Ia menghabiskan 25 tahun dalam wilayah perang dan konflik di seluruh dunia. Kesederhanaan maupun sikap santunnya memberi inspirasi bagi semua.

Karya foto jurnalis selalu dikenang orang dan menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Fotonya pun selalu menjadi legenda dan menjadi bahan perbincangan. Seperti, foto karya Eddie Adams juga melegenda ketika mengabadikan eksekusi dengan menambak kepala seorang vietcong oleh Komandan Polisi Saigon pada tahun 1968. Ketika mengabadikan momen tersebut disamping Eddie ada juga kameramen televisi yang mengambil serupa terhadap peristiwa tersebut. Tapi yang terkenal dan terkenang justru hasil karya Eddie Adams hingga sekarang.
Foto populer yang pernah diabadikan Jeff Widener, yaitu seorang pemuda China yang menghalangi deretan tank yang ingin maju di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada 5 Juni 1989.
Sementara Kevin Carter 1994 yang mengabadikan Kelaparan di Sudan. Fotonya paling dramatis ada gadis kecil kurus kering dengan tubuh duduk tertekuk sementara burung pemakan bangkai berada di belakangnya. Foto itu mendapatkan hadiah Pulitzer. Foto ini menjadi sangat terkenal setelah dipublikasikan di New York Times. Ia mendapatkan banyak pujian tapi juga akhirnya mendapat kecaman dari foto itu. Yang dipertanyakan pembaca kenapa ia tidak menolong gadis kecil itu? Kenapa ditinggalkan begitu saja. Dilema antara menolong menjadi saksi terus menerus menghantui pikirannya. Setelahtak dapat menguasai diri. Akhirnya dia bunuh diri beberapa minggu setelah menerima hadiah pulitzer. Padahal setelah dilakukan investigasi dari dewan pers amerika, ternyata gadis kecil �di Sudan, itu masih hidup. Tapi fotografernya sudah meninggal......(bersambung)

-----------------------------------------------------------------------

Pandangan Umum
Diharapkan dalam tugas matakuliah Advance Photography agar mahasiswa Universitas Ciputra mampu mamahami peta perkembangan fotografi di Indonesia. Membedakan Jenis fotografi mainstream dan tidak. Selain itu mahasiswa bisa merencanakan bisnis yang memberi nilai komersial besar. Tiap-tiap kelompok sebanyak 12 melakukan presentasi 5 tugas

Tugas I
Fotografi telah terspesialisasi lebih dari 20 kategori fotografi yang berkembang mengikuti dinamika kehidupan. Dari beragam jenis fotografi itu, tahap pertama lakukan pemisahan antara fotografi yang komersial dan non komersial. Carilah situs foto tentang fotografi minimal lima dan maksimal 10. Ulaslah 4 jenis fotografi yang paling diminati dalam situs tersebut. Presentasikan di kelas alasan apa yang mendorong mereka menyenangi fotografi tersebut.

Tugas II
Fotografi telah berkembang luar biasa cepatnya seperti mengikuti deret ukur. Tetapi banyak sekali penggemar fotografi yang tadinya bersemangat ternyata pupus ditengah jalan. Banyak studio-studio foto baru yang bermunculan, tetapi selanjutnya berguguran. Daftarlah 100 studio foto di Surabaya dan Jakarta. Carilah foto contoh 10 studio yang masih eksis dan 2 yang tutup di dua kota, Jakarta dan Surabaya. Presentasikan alasan mengapa hal ini terjadi?

Tugas III
Berapa jumlah kamera digital yang sudah terjual di Indonedia. Seperti Canon, NIkon, Sony, Olympus, Kodak, Fuji, Panasonic, Leica. Produsen kamera apa yang terbanyak di Indonesia. Presentasikan alasan mengapa orang memilih kamera-kamera tersebut.

Tugas IV
Sebutlah 100 fotografer yang anda kenal atau carilah nama-mana fotografer di situs untuk mengenalnya. Spesialisasi bidang apa yang diminati fotografer tersebut.

Tugas V
Buatlah profil fotografer yang sesuai dengan aliran anda. Lantas analisis hasil fotonya,baik kelebihan maupun kekurangannya secara fotografis.V

FOTOJURNALISTIK
Yuyung Abdi
copyright@JawaPos

Sumber tulisan:

Psikologi Warna pada Desain Grafis

Warna berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain. Begitu hebatnya kekuatan warna, sehingga bisa memberikan efek psikologis kepada semua orang yang melihatnya. Malah di dalam terapi kesehatan, warna tertentu di gunakan untuk membantu pasien menjadi lebih cepat sembuh, menarik kan?


Kali ini kita akan membahas tentang psikologi warna di dalam desain grafis (contoh yang saya berikan akan berbentuk desain website karena kebetulan saya bergelut di bidang ini) tapi tidak berarti efeknya akan berbeda dengan print atau media yang lain, efek dasarnya akan tetap sama.




Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi ‘panas’ , ‘berani’ , ‘marah’ dan ‘berteriak’. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy.

Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, foto hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat foto tersebut menjadi terlihat berbeda.






Hijau adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap.

Kalau warna merah di atas bisa di ibaratkan sebagai musik rock dengan hentakan keras dan cepat, maka warna hijau bisa di ibaratkan sebagai musik klasik (atau musik-musik meditasi). Maka itu berhati-hatilah memadukan merah dan hijau, karena akan sedikit bermasalah. Atau tambahkan saja kuning sehingga menjadi musik Reggae






Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang ‘dingin’. Kalau di dunia desain, biru sering di sebut “warna corporate” karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya. Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang  dan bersifat penyendiri.

Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang sedih (langit biru di malam hari?). Biru juga bisa di pakai untuk menurunkan nafsu makan, karena berkonotasi dengan racun. Jadi gunakanlah warna biru untuk mendesain box obat diet.






Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan menurut saya sedikit ‘melompat-lompat’. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita.

Karena begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang. Ingat rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna kuning atau merah (yang masih satu garis keturunan).






Ungu adalah warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan dan kebijaksanaan. Saya jadi ingat desain baju penyihir / dukun / sejenisnya di jaman medieval, kebanyakan di dominasi warna ungu. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di alam.

Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik pada desain kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai aksen saja. Kelemahannya adalah sangat susah di padukan dengan warna lain, kita harus ekstra memikirkan warna yang cocok bersanding dengan warna ungu.






Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan ‘sophisticated’ karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan ‘mahal’ desain dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda.

Dan tidak lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa ‘dapat di andalkan’ dan ‘kuat’. Saya membayangkan warna coklat bisa di gunakan di firma hukum sebagai warna utama perusahaan mereka.






Oranye adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap sama, yaitu ‘kuat’ dan ‘hangat’. Warna ini sering di gunakan pada tombol website yang penting, seperti ‘buy now’ , ‘register now’ dan lainnya yang sejenis, istilahnya adalah ‘call to action’ button.

Dari sisi psikologis sebenarnya warna oranye memberikan kesan tidak nyaman, dan sedikit gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling banyak di pakai untuk menarik perhatian orang.






Merah muda adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini, agak sedikit berbeda dengan warna merah yang lebih menggambarkan ‘gairah yang berani’.

Tetapi banyak juga desainer yang berani menggunakan warna merah muda ini dengan terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda sebuah desain bisa menjadi terlihat unik.






Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya).






Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya merasa elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk). Tapi tidak selalu efektif di dalam kasus tipografi.




Kombinasi warna yang tepat dapat memberikan karakter dan vibrasi pada suatu desain. Warna juga bisa di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang yang melihat desain kita dan pada akhirnya mengerti pesan yang kita sampaikan melalui visual secara keseluruhan.

Sekarang pertanyaannya, apa warna favorit kamu? dan mengapa?

Sumber tulisan:
http://jurusgrafis.com/artikel/psikologi-warna-desain-grafis/

Belajar Ilmu Takhrij III


5.    Mentakhrij dengan sifat dzahir pada hadits.
Hampir semua hadits memiliki sifat yang menonjol, seperti: hadits qudsi, sahih, da'if, maudhu' (palsu), mursal, mutawatir, dan masyhur.
Apabila kita dapat menentukan sifat dzahir yang ada pada hadits yang ingin ditakhrij, maka kita bisa mencarinya dengan menggunakan buku yang mengumpullan hadits sesuai dengan sifat dzahirnya.
Keistimewaan metode ini:
-          Buku yang menggunakan metode ini cukup banyak dan hadits yang disebutkan di dalamnya sedikit, sehingga kita dapat dengan mudah menemukannya.
Kekurangannya:
-          Beberapa hadits sulit ditentukan sifat dzahirnya utamanya bagi yang tidak pernah belajar musthalah hadits.
Buku yang bisa digunakan dalam metode ini, diantaranya:
a.    Kumpulan hadits mutawatir. Diantaranya: Al-Azhaar Al-Mutanaatsirah fi Al-Akhbaar Al-Mutawaatirah karangan Imam As-Suyuthi, dan dicetakan lain diberi nama Qathf Al-Azhaar.
b.    Kumpulan hadits Qudsi. Diantaranya:
1.    Jaami' Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah karangan Abu Abdul Rahman 'Ishamuddiin Ash-Shabaabithy.
2.    Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah, Jam'an wa dirasah karangan DR. Umar Ali Abdullah Muhammad.
3.    Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah As-Sahihah karangan Syekh Zakariyah 'Umaeraat.
4.    As-Sahih Al-Musnad min Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah karangan Mustafa Al-'Adawy.
5.    At-Ta'liiqaat As-Saniyah 'ala kitab Al-Ahaadiits Al-Qudsiyah karangan Abu Abdullah Ahmad bin Ahmad Al-'Aesawy.
c.    Kumpulan hadits maudhu' (palsu).
1.    Al-Maudhuu'aat karangan Ibnu Al-Jauzy (597H). Beliau mengumpulkan hadits-hadits yang dianggapnya palsu, disusun sesuai dengan judul kitab dan bab yang dikandung tiap-tiap hadits, dengan mencantumkan sanad dan alasan beliau menghukumi hadits-hadits tersebut sebagai hadits palsu.
2.    Al-La-ali' Al-mashnu'ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu'ah karangan Imam As-Suyuthi. Dalam buku ini, Imam Suyuthi mengkritik beberapa hadits yang dihukumi oleh Ibnu Al-Jauzi sebagai hadits palsu yang sebenarnya hanya sebatas hadits dahi'f atau bahkan ada yang sahih atau hasan.
3.    Tanzih As-Syari'ah Al-Marfu'ah 'an Al-Akhbar Asy-Syani'ah Al-Maudhu'ah karangan Ibnu 'Arraq (963H). Di setiap bab beliau mengelompokkan hadits menjadi tiga bagian.
Bagian pertama adalah hadits palsu yang disebutkan Ibnu Al-Jauzi dan tidak ada yang menyelisihi.
Bagian keduan adalah hadits palsu yang disebtukan Ibnu A-jauzi dan mendapat kritikan dari Imam As-suyuthi.
Bagian ketiga adalah hadits palsu tambahan dari Imam As-suyutihi.
4.    Silsilah Al-Ahaadiits Ad-Da'ifah wa Al-Maudhu'ah karangan syekh Al-Bany.
d.    Kumpulan hadits-hadits Mursal. Diantaranya: Al-Maraasiil karangan Abu Daud As-Sajistany.
e.    Kumpulan hadits Masyhur yang banyak disebutkan orang. Diantarnya:
1.    At-Tadzkirah fi Al-Ahaadiits Al-Musytaharah atau Al-La-ali' Al-Mantsurah karangan Imam Az-Zarkasyi (794 H).
2.    Al-Maqasid Al-Hasanah fi bayaan katsir mi Al-Ahaadiits Al-Musytaharah 'alal Alsinah karangan As-Sakhawy (902 H).
3.    Ad-Durar Al-Muntatsirah fi Al-Ahaadiits Al-Musytaharah karangan Imam As-Suyuthi.
4.    Itqan ma yahsun min al-akhbar ad-dairah 'ala al-alsun karangan Najmuddin Muhammad Al-Gazzy (1061H), beliau menggabungkan ketiga buku di atas dan beberapa hadits tambahan.
5.    Kasyf Al-Khafaa wa Muziil Al-Ilbas amma yaduuru min Al-Hadits 'ala alsinah An-Naas karangan Al-'Ajluuny (H1162), beliau menggabungkan keempat buku di atas dan beberapa buku lainnya.

6.    Mentakhrij dengan kalimat hadits.
Jika kita mengetahui satu atau beberapa lafadz/kata yang jarang digunakan (gariib) pada hadits yang ingin ditakhrij, maka kita bisa mencarinya dengan menggunakan buku yang menyusun hadits sesuai dengan lafadznya.
Keistimewaan metode ini:
-          Metode ini bisa digunakan oleh semua kalangan sekalipun bukan ahli hadits.
-          Sangat bermanfaat untuk mengumpulkan hadits-hadits tentang suatu permasalahan.
-          Tidak memakan banyak waktu dalam mencari.
Kekurangannya:
-          Akan banyak menemukan kekeliruan dalam menemukan hadits.
-          Tidak menentukan rawi al-a'la.
-          Harus menguasai asal kata bahasa arab.
-          Tidak lengkap dalam menyebutkan sumber hadits.
Buku yang bisa dipakai:
Al-Mu'jam Al-Mufahras li Alfadz Al-Hadits An-Nabawy karangan sekelompok orientalis.
Buku ini mengumpulkan hadits-hadits yang disebutkan dalam kutub As-Sittah, Sunan Ad-Darimy, Muwatta' Malik, dan Musnad Ahmad.
Hadits-hadts tersebut disusun sesuai dengan lafazd kalimat hadits baik berupa Isim atau fi'il.
Semua lafadz hadits disusun sesuai dengan asal katanya, kemudian asal kata tersebut disusun sesuai dengan huruf hijaiyah.
7.    Mentakrij dengan bantuan komputer.
Untuk mentakhrij hadits dengan menggunakan bantuan komputer kita harus memiliki program yang membantu dalam pentakhijan hadits.
Keutamaan metode ini:
-          Sangat mudah dan cepat dalam menemukan hadits yang diinginkan.
-          Buku yang digunakan dalam mentakhrij sangat banyak.
-          Semua metode takhrij bisa digunakan dalam metode ini.
-          Program yang akan dipakai akan terus mengalami perubahan dan perbaikan di hari-hari mendatang.
Kekurangannya:
-          Harus lebih teliti dan jeli dalam membaca hasil yang dimunculkan agar tidak keliru dalam menukil.
-          Harus memahami dan menggunakan semua metode takhrij yang telah disebutkan sebelumnya agar tidak terbur-buru menghukumi bahwa hadits yang diinginkan tidak ada.
Diantara program yang bisa kita pakai;
1.    Program Jawami' Al Kalim.
Program ini sangat baik digunakan untuk mentakhrij dan mengetahui hukum suatu hadits.
Diatara kelebihan perogram ini:
a.    Buku yang disiapkan berjumlah 1400 judul yang erat hubungannya dengan ilmu hadits baik yang sudah dicetak maupun yang masih dalam bentuk manuskrip.
b.    Semua hadits yang disebutkan dalam program ini sudah dihukumi lengkap dengan syawahid dan mutaba'at-nya, dirasah asanid, bagan sanad, syarah hadits, dan makna kalimat.
c. Maktabah ini memiliki 7 ruang utama dengan fasilitas yang luar biasa untuk mempermudah proses pencarian:
Ruang pertama: ('Ard), untuk mentakhrij dengan awal kata pada hadits, sifat dzahir, dan rawi al-a'la khusus sahabat.
Ruang kedua: (Bahs), untuk mentakhrij dengan kalimat hadits, mencari biografi rawi beserta hadits-hadits yang ia riwayatkan, mencari ulama jarh wa ta'dil beseta komentarnya terhadap rawi hadits, dan mencari komentar ulama jarh wa ta'dil.
Ruang ketiga: (Taqsim maudhu'i), untuk mentakhrij dengan maudhu' hadits.
Ruang keempat: (Qira'ah Mutanawwi'ah), untuk mentakhrij dengan metode istiqra' wa tatabbu'.
Ruang kelima: (Takhrij rasail), untuk mencari ayat dan mentakhrij hadits yang disebutkan dalam suatu makalah atau risalah ilmiyah secara otomatis.
Ruang keenam: (Ta'rifat), menyiapkan data lengkap tiap buku yang ada dalam maktabah ini. Dengan menyebutkan jenis buku, nama pengarang, identitas buku, keotentikan nisbah buku kepada penulisnya, isi buku dan metode penyusunannya, keutamaan tiap buku, maktabah yang mencetaknya, atau alamat manuskrip-nya.
Begitu pula biodata singkat tentang pengarang buku yang ada dengan menyebutkan nama, gelar, kuniah, nasab, tahun lahir dan wafat, beberapa nama guru dan muridnya, komentar ulama terhadapnya, karya-karyanya, dan rujukan biografinya.
Ruang ketuju: (Musa'adah), untuk mendapatkan penjelasan lengkap tentang cara penggunaan maktabah ini.
Program ini bisa didownload langsung secara gratis di beberapa situs di internet seperti http://islamweb.net.
Sebelum diinstal kapasitasnya sebesar 1,43 GB dan setelah diinstal sebesar 4,467 GB.
2.    Al-Maktabah Asy-Syamilah versi 3.35.
Program ini bukan hanya khusus untuk mentakhrij hadits saja tapi bisa juga dipergunakan bagi semua cabang ilmu untuk mencari komentar seorang ulama, suatu topik bahasan, sya'ir,  makna kata, dan lain-lain.
Diantara kelebihan program ini:
a.    Buku yang disiapkan sampai saat ini sebanyak 6245 dari berbagai disiplin ilmu. Buku yang ada akan terus bertambah dengan meng-up-date langsung dari internet.
b.    Metode yang paling baik digunakan dengan maktabah ini adalah metode takhrij dengan kalimat hadits. Pencariannya bisa dalam 10 (teks) secara bersamaan.
c.    Metode takhrij lainnya pun bisa digunakan dalam maktabah ini dengan membuka buku-buku yang cocok di setiap metode.
d.    Hasil takhrij yang ditampilkan bisa dibandingkan atara satu buku dengan yang lainnya, bisa disimpan dan dikopi dengan mudah.
e.    Menyiapkan ruang khusus untuk dirasah asanid atau pencarian biografi rawi.
f.     Menyiapkan pula ruang khusus untuk pencarian ayat Al-Qur'an dan tafsirnya. Menampilkan Al-Qur'an Al-Karim dengan tulisan berharakat, halaman perhalaman sesuai dengan Mushaf Madinah dengan kemampuan berpindah dari nomer halaman atau nomer surat dan ayat.
Menampilkan tafsir dari satu ayat dan perbandingan antara buku tafsir tertentu dengan buku tafsir lainnya.
g.    Maktabah ini dapat pula dihubungkan dengan buku aslinya dalam bentuk file pdf untuk lebih meyakinkan akan kebenaran teks yang ada dalam program.
Program ini bisa didownload langsung secara gratis dari situs resminya: http://www.shamela.ws. Kapasitas aslinya sekitar 15,5 GB. Jika digabungkan dengan file pdf maka akan manjadi 62 GB untuk saat ini. Program ini tidak perlu diinstal dan software-nya akan terus berkembang dari waktu ke waktu yang dapat di up-date langsung di internet.
Penutup
Sebelum saya akhiri tulisan ini, ada beberapa hal yang harus ditekankan bagi mereka yang ini mentakhrij hadits.
1.    Ketahuilah bahwa inti dari ilmu takhrij adalah bagaimana menguasai metode buku yang ingin dipakai untuk mentakhrij. Makin banyak buku yang kita kuasai makin luas pula ruang pencarian kita, makin cepat dan mudah kita menemukannya, dan makin teliti kita dalam menghukumi hadits tersebut.
2.    Ilmu takhrij adalah ilmu yang harus dipraktekkan, tidak cukup hanya dengan banyak membaca buku teori. Makin sering kita melatih diri dalam mentakhrij, maka akan makin mahir pula kita dalam ilmu ini.
3.    Diantara sifat utama yang harus dimiliki bagi seorang yang ingin mentakhrij adalah sifat sabar, teliti, dan punya rasa ingin tahu yang besar agat tidak tergesa-gesa cepat puas dengan hasil yang telah dicapai.
4.    Untuk mengukur sejauh mana kemampuan seseorang dalam mentakhrij adalah dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang telah dicapai ulama yang sudah terkenal ahli dalam bidang ini.
Demikian sekilas tentang ilmu takhrij, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Wallahu a'lam !
Maraji':
1.    Ushuul At-Takhrij karya DR. Mahmud Ath-Thahhan.
2.    Turuq Takhrij Al-Haadiits karya DR. Abd. Muhdy bin Abd. Qadir bin Abd. Hady.
3.    Turuq Takhrij Aqwaal As-Sahabah wa At-Tabi'in wa At-Takhrij bil Komputer karya DR. Abd. Muhdy.
4.    Turuq Takhrij Al-Hadits karya DR. Sa'ad bin Abdullah aali Hamid.
5.    Turuq Al-Hukmi 'ala Al-Hadits bi As-Sihhati wa Adh-Dha'f karya DR. Abd. Muhdy.
6.    Panduan Al Maktabah Al Syamilah oleh Ahmad Zainuddin, Lc.


Sumber tulisan:
http://umar-arrahimy.blogspot.com/2011/04/belajar-ilmu-takhrij-iii.html