Tak bisa dipungkiri bahwa Afrika Utara merupakan daerah yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam di daratan Eropa. Ia menjadi pintu gerbang masuknya Islam ke wilayah yang selama berabad-abad berada dalam cengkraman Romawi. Dan Al-'Arisy adalah nama pintu gerbang tersebut.
Meski dengan ijin Khalifah Umar ibn al-Khathab pada tahun 640 M ‘Amru ibn al-Ash berhasil memasuki Mesir, tapi mengislamkan Mesir secara keseluruhan bukanla pekerjaan mudah. Bahkan di era Khalifah Utsman bin 'Affan Islamisasi ini masih terus berlanjut.
Nah lo, kapan ngebahas 'Al-'Arisy nya...:D.
Al-Arisy adalah ibu kota propinsi terluas di Mesir dengan jumlah penduduk 114.000 jiwa. Terletak di pantai Meditrania di semenanjung Sinai, 344 kilometer timur laut Kairo. Terkenal dengan warna air lautnya yang biru-jernih dan pasirnya yang putih.
Ketika berkunjung ke Al-'Arisy, saya kira tempat ini bukan bagian dari Mesir. Logat mereka lebih mirip orang Palestina, mungkin karna berbatasan langsung dengan Palestina.
Di era Mesir modern, tepatnya 8 Desember 1958, pertempuran udara terjadi antara angkatan udara Mesir dengan Israel memperebutkan Arisy. Al-Arisy sendiri berada di bawah pendudukan militer Israel dari tahun 1967 hingga 1979 dan secara singkat pada tahun 1956. Al-Arisy kembali ke pangkuan Mesir pada tahun 1979 setelah perjanjian damai Israel-Mesir.
Islam mulai bersentuhan dengan Mesir pada tahun 628 Masehi, ketika Nabi SAW mengirim surat pada Gubernur Muqauqis yang berada di bawah kekuasaan Romawi dan mengajaknya memeluk Islam. Rasul bahkan memiliki istri dari Mesir bernama Maria.
Masuknya Islam kewilayah Mesir yang termasuk wilayah Afrika Utara terjadi dalam beberapa tahapan dan dibawah kepemimpinan yang berbeda pula. Untuk memudahkan kita dalam memahaminya, maka tidak ada salahnya kita klasifikasikan dalam beberapa dekade kepemimpinan, diantaranya :
Meski dengan ijin Khalifah Umar ibn al-Khathab pada tahun 640 M ‘Amru ibn al-Ash berhasil memasuki Mesir, tapi mengislamkan Mesir secara keseluruhan bukanla pekerjaan mudah. Bahkan di era Khalifah Utsman bin 'Affan Islamisasi ini masih terus berlanjut.
Beberapa nama besar yang ikut andil dalam penyebaran tersebut adalah:
‘- Uqbah ibn Nafi’ al-Fihri (W. 683 M) dan menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukkan.
‘- Uqbah ibn Nafi’ al-Fihri (W. 683 M) dan menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukkan.
- Abdul Malik ibn Marwan (685-705 M). Namun demikian proses islamisasi tidak serta merta berjalan mulus dikarenakan pemberontakan silih berganti.
- Musa ibn Nusair tahun 708 M pada masa pemerintahan al- Walid ibn Abdul Malik (705-715 M).Yang berhasil mematahkan sekaligus mengantisipasi timbulnya pemberontakan lagi, dengan menerapkan kebijakan “perujukan” yaitu menempatkan orang-orang Barbar kedalam pemerintan Islam. Kebijakan inilah yang mendorong terjadinya pembauran antara Arab-Barbar.
Nah lo, kapan ngebahas 'Al-'Arisy nya...:D.
Al-Arisy adalah ibu kota propinsi terluas di Mesir dengan jumlah penduduk 114.000 jiwa. Terletak di pantai Meditrania di semenanjung Sinai, 344 kilometer timur laut Kairo. Terkenal dengan warna air lautnya yang biru-jernih dan pasirnya yang putih.
Ketika berkunjung ke Al-'Arisy, saya kira tempat ini bukan bagian dari Mesir. Logat mereka lebih mirip orang Palestina, mungkin karna berbatasan langsung dengan Palestina.
Di era Mesir modern, tepatnya 8 Desember 1958, pertempuran udara terjadi antara angkatan udara Mesir dengan Israel memperebutkan Arisy. Al-Arisy sendiri berada di bawah pendudukan militer Israel dari tahun 1967 hingga 1979 dan secara singkat pada tahun 1956. Al-Arisy kembali ke pangkuan Mesir pada tahun 1979 setelah perjanjian damai Israel-Mesir.
Penduduk lokal penjual kacang keliling, Al-Arisy. |
Kebun Binatang Al-Arisy |
Pantai Al-Arisy 1 |
Pantai Al-Arisy 2 |
Salah satu ukiran pintu Masjid yang bersebelahan langsung dengan Palestina. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar